BLAZER TRENDY DAN DINAMIS

Baju Trendi Perempuan

Kamis, 24 September 2009

ENYEBAB KEBANGKRUTAN bagian I PDF Cetak E-mail

*
* 1
* 2
* 3
* 4
* 5

(15 votes)
Penilaian Pengguna: / 15
BurukTerbaik

Orang bijak mengatakan,"Segala sesuatu ada ilmunya". Ingin bahagia dalam pernikahan, pelajarilah ilmu pernikahan. Ingin sukses dalam bisnispun, pelajarilah ilmunya. Apa yang terjadi jika tidak mempelajari ilmunya? Ya resiko trial-error! Repotnya juga, kalau belajar terus, kapan prakteknya? Ayo kita sekarang belajar sambil praktek. Banyak hal yang menyebabkan orang bangkrut, antara lain: di tipu orang, rugi secara operasional hingga kehabisan uang, atau pembayaran (piutang) macet.

Dua hal terakhir yang akan kita bahas, karena dua hal ini yang paling bisa kita kontrol.

5 Macam Bisnis Berdasarkan Cashflow:

1. Cashflow Harian, adalah bisnis yang menghasilkan pemasukan perhari, seperti pedagang sayur di pasar, minimarket, warung makan ataupun bisnis retail dan direct selling lainnya.
2. Cashflow Bulanan, adalah bisnis yang menghasilkan pemasukan secara berkala, mingguan atau bulanan, seperti pemasok tetap, out sourcing, rumah kos, rental mobil.
3. Cashflow Semesteran, adalah bisnis yang penghasilan maksimalnya didapat setiap 6 bulan sekali, seperti playgroup, sekolah, bimbingan belajar.
4. Cashflow Tahunan, adalah bisnis yang memberikan pendapatan tiap tahun saja, seperti rumah kontrakan, pembagian deviden.
5. Cashflow Proyek, adalah bisnis yang menghasilkan pendapatan tidak rutin (tergantung dari proyek), seperti kontraktor.

Rugi Operasional

Saya selalu menekankan pada kawan-kawan, pada saat memulai bisnis apalagi dengan keterbatasan yang ada, baik secara modal, ataupun tenaga, prioritaskan bagaimana bisa bertahan hidup. Kebanyakkan orang-orang yang mulai usaha mereka terlalu serakah untuk membuat keuntungan yang besar dengan mengabaikan kelancaran arus kas (cashflow). Saya belajar dari kebangkrutan usaha saya yang pertama kali, disebabkan kekurangan uang tunai. Dalam arti lain, profit kelihatan di kertas, tapi uangnya tidak ada. Karena menanti pembayaran yang tak kunjung 'datang', akhirnya perusahaan tidak mampu bertahan hidup, meskipun proyek-proyek besar berdatangan. Bisnis seperti ini, adalah jenis cashflow proyek atau sering kali populer dengan bisnis kontraktor. Bisnis kontraktor adalah bisnis yang sering meleset penyelesaiannya. Jika penyelesaiannya mundur, otomatis pembayarannya juga mundur. Kecuali cadangan kas anda cukup besar, maka anda masih bisa bertahan hidup, jika tidak, maka anda membutuhkan pemasukan yang bersifat harian atau bulanan. Bisnis kontraktor adalah bisnis yang paling sering diterjuni oleh pengusaha. Kenapa? Modalnya ‘lobby-lobby’, dapat proyek, untung gede! Bisnis ini cukup subur di Negara kita yang masih kental dengan budaya KKN.

Seorang sahabat saya, keluar kerja dan ingin menjadi pengusaha. Tergiur iming-iming dari kawannya tentang ‘untung gede’ dan minim tenaga di bisnis kontraktor, maka ia pun terjun bebas kesana. Dengan modal pas-pasan sekeluar dari tempat kerjanya, dia gunakan untuk membeli mobil bermerek, sebagai modal ‘lobby-lobby’. Berbekal koneksinya di dunia ‘pemerintah’, dapatlah proyek pertama pengecatan ulang gedung pemerintah senilai 100 juta rupiah. Tentu saja bukan karena sahabat saya tukang cat, lantas ia memilih pengerjaan itu. Bahkan macam-macam cat-pun baru ia mengerti saat penawaran dibuat. Tak usah khawatir dengan keahlian, cari saja tukang cat dan mandor cat. Pengerjaanpun dimulai, rencananya akan selesai dalam 2 bulan, keuntungan 30% (sudah dipotong komisi), dengan uang muka 50 % cash. Good business ya! Pengerjaan pengecatan berjalan dengan mulus. Kini saatnya menanti pelunasan yang 50 % lagi. Ia sangat berharap dengan pelunasan itu, selain dipakai untuk melunasi hutang ke kawannya guna membayar biaya tukang dan cat, juga untuk mengepulkan periuk nasi di rumahnya. Namun apa yang terjadi, janji 2 minggu pelunasan setelah proyek dikerjakan tak kunjung datang. Bahkan setelah dua bulanpun, masih belum ada tanda-tanda kehidupan. Alasannya, anggarannya belum turun dari pusat. Sambil menunggu, ia tetap berusaha mendapatkan proyek-proyek baru. Dasarnya jago lobby, eh tokcer juga. Dapatlah ia orderan yang kedua. Masalahnya, duitnya dari mana? Di jaman sekarang, semuanya serba cash belinya. Boro-boro buat mengerjakan proyek kedua, beli susu buat anak di rumah saja udah nggak ada duit. Akhirnya… Bangkrut deh! ‘Kehabisan darah’ katanya! Saya bilang,”Masih untung tidak dikejar KPK.”

(bersambung…)

FIGHT!
Jaya Setiabudi
Direktur Young Entrepreneur Academy
0819 818 919
www.yukbisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar