BLAZER TRENDY DAN DINAMIS

Baju Trendi Perempuan

Minggu, 27 September 2009

donat yg awet

berikut ini.
3 September 2008 • Piye Carane, Sok Tau
Cara Membuat Donat Awet

Donat Awet

Beberapa waktu lalu saya mendapat email yang beredar melalui milis soal keawetan donat. Intinya sih menyebutkan merk salah satu donat yang rupanya bisa awet hingga beberapa bulan.

Pada awalnya saya menyimpulkan bahwa donat yang umumnya menggunakan merk “luar negeri” itu menggunakan pengawet. Namun ternyata saya salah. :-?

Saya mendapatkan informasi ini dari milis Jalansutra. Pada kasus yang ditulis di milis itu, yang diambil adalah kasus pada donat J.Co dan Dunkin Donuts.

Dari diskusi yang muncul dari thread di milis tersebut, ternyata kunci kenapa donat bisa awet adalah terletak pada bahan, cara pengolahan, dan beberapa faktor lain.

Mengupas dari sisi bahan, ternyata tepung yang digunakan untuk membuat donat tersebut tidak menggunakan sembarang tepung. Tepung yang digunakan adalah tepung campuran (tepung premix) yang komposisinya menjadi rahasia perusahaan.

Namun bila dikupas lebih dalam, bahan-bahan tepung campuran tersebut terdiri dari:

1. Tepung terigu
Biasanya terigu yg digunakan adalah terigu yg mempunyai range kandungan protein 11%-13%. Bisa jadi terigu tersebut adalah campuran antara terigu protein tinggi dan terigu protein sedang. Ada beberapa merk tepung terigu yang mempunyai kandungan protein tertentu.

Nah, terigu yg di gunakan oleh J.Co atau Dunkin Donuts ini menggunakan spesifikasi tertentu. Namun secara umum, yang digunakan adalah tepung berprotein sedang saja tanpa dicampur tepung berprotein tinggi.

Tujuannya penggunaan tepung berprotein sedang ini akan membuat struktur donat menjadi empuk dan mengembang. Bila tepung yang digunakan berprotein tinggi, maka hasilnya adalah donat yang padat dan bantat.

Selain itu kadar kelembaban (moisture) dalam terigu harus benar-benar di jaga ndak boleh lebih dari 14.5%, karena di atas angka tersebut akan mudah sekali menimbulkan jamur, bakteri, kutu, dan organisme pengganggu lainnya.
2. Gula
Gula yang digunakan dalam adonan donat tidak banyak, maksimal 15% dari berat tepung. Gula berfungsi sebagai pemberi rasa, makanan ragi (ketika proses fermentasi), memberi warna, membuat empuk, dan membuat daya tahan lebih lama.
3. Garam
Garam berfungsi memberikan rasa dan mengontrol fermentasi. Jika garam bertemu dengan gula, akan menimgulkan rasa gurih. Bahkan dalam suatu komposisi tertentu, garam dan gula bisa menggantikan fungsi vetsin (MSG) pada makanan.
4. Lemak
Lemak (fat) ini berbentuk mentega, margarin, butter, dan shortening. Fungsi lemak adalah untuk melumasi adonan, memberi rasa sedap, dan menambah daya tahan makanan.

Itulah kenapa makanan berlemak cenderung enak dan membuat orang yang diet stress menghindarinya. ;))
5. Susu
Susu yang digunakan bisa berupa susu cair atau pun susu bubuk. Susu juga menyumbangkan lemak dalam adonan, sehingga mampu memberi rasa. Susu juga berfungsi sebagai buffer (penyangga, penjaga kadar pH) dalam proses fermentasi.
6. Telur
Kuning telur digunakan untuk buat donat lebih empuk. Kuning telur juga mengurangi kecenderungan “collapse” ketika donat digoreng. Selain itu, kuning telur juga mengandung lecithin alami yang begitu bermanfaat bagi tubuh.

J.Co dan Dunkin Donuts tidak menggunakan telur segar namun berupa tepung kuning telur (egg yolk powder). Alasannya, dengan menggunakan egg yolk powder, bakteri sudah diminimalkan dan air juga sudah dihilangkan sehingga higienitas lebih terjaga.
7. Ragi (yeast)
Ragi (yeast) adalah organisme yang dicampur dalam adonan makanan untuk proses fermentasi. Preses fermentasi ini membuat adonan donat mengembang karena proses ini menghasilkan gas CO2 dan “alkohol” (ikatan karbon) yang membuat adonan berbau wangi.

Ragi tidak bisa dicampur dengan bahan pengawet, karena bila hal ini dilakukan, maka ragi tersebut akan mati sehingga adonan tidak dapat berkembang.
8. Pengembang (improver/dough conditioner)
Dough (adonan yang berbuih) membutuhkan improver yang berisi enzim, emulsifier, dan oxidizing agents. Enzim membuat fermentasi berjalan lebih baik, emulsifier membuat adonan lebih kuat atau lebih lembut, sedangkan oxidizing agents beguna untuk membuat adonan lebih kuat dan liat.

Fungsi dari dough conditioner ini intinya adalah untuk membuat adonan lebih empuk, sehingga ketika dimakan terasa soft namun liat.
9. Air
Air berfungsi sebagai pengikat semua bahan sehingga ketika di mixer dapat membentuk gluten.
10. Bahan lainnya
Soy flour (tepung kedelai) berfungsi untuk meningkatkan penyerapan air dan daya tahan. Tepung kedelai mempunyai lechitin yg sangat bagus untuk pengemulsi.

Chemical leavening agents (contohnya baking powder) memberikan efek besar ketika digoreng, membuat adonan menjadi lebih mekar dan mengurangi penyerapan minyak ketika digoreng. Potato flour memperpanjang daya tahan, membuat produk jadi empuk, dan menyeimbangkan rasa agar tidak terlalu manis. Sedangkan flavour membuat donat lebih beraroma.

Nah, bahan-bahan penyusun tepung premix yang sudah ditentukan komposisinya ini kemudian diedarkan ke outlet penjualan untuk kemudian diolah dalam suatu ruangan yang memungkinkan konsumen melihat peroses pengolahan.

Proses pengolahan donat yang dilakukan di outlet hanya menambahkan air dan lemak ke dalam tepung premix ini, sehingga tercapailah suatu “standar” rasa. Jika pencampuran bahan-bahan di atas dilakukan di outlet, kemunginkan rasa donat di outlet satu dan yang lainnya akan berbeda karena perbedaan ukuran komposisi masing-masing outlet.

Selain bahan, cara pengolahan dan lingkungan pengolahan juga berperan dalam menentukan keawetan. Lingkungan yang bersih, higienis tentu akan membuat donat menjadi lebih tahan lama karena terbebas dari bakteri dan organisme yang membuat busuk.

Lihat saja, di outlet J.Co atau Dunkin Donuts, para pekerja menggunakan sarung tangan, penutup mulut, dan penutup rambut. Dapurnya pun begitu diperhatikan kebersihannya, tingkat kelembaban, temperatur, dan sebagainya.

Proses pengolahan pun bisa berpengaruh ke daya tahan donat. Ada sebuah proses yang bernama Sponge Dough, yaitu proses pengolahan di mana adonan yang telah difermentasi didiamkan selama 4 jam, hingga adonan mengeluarkan aroma wangi seperti wangi tape (sebenernya wangi tersebut adalah aroma hasil fermentasi, CO2 dan alkohol).

Proses fermentasi ini membuat pH adonan turun, di bawah 7 (bersifat asam), sehingga jamur, bakteri, maupun organisme lainnya tidak dapat hidup di dalam adonan.

Kemudian adonan yang sudah didiamkan tadi dimixer kembali dengan sisa bahan lainnya, kemudian baru dicetak, dikembangkan (proofing), lalu digoreng.

Menggorengnya pun ndak sembarangan, yaitu dengan menggunakan minyak padat (deep frying oil) dengan suhu 190-200°C. Kalau mengunakan minyak cair, ndak akan bisa mencapai suhu 190°C karena pada suhu 170°C minyak cair sudah berasap dan mengakibatkan struktur minyak cair rusak, sedangkan minyak padat didesain khusus hingga dapat mencapai suhu 220°C.

Ketika donat yang siap goreng dimasukkan ke dalam minyak panas, adonan donat langsung membuat lapisan tipis di permukaan (matang di kulit luar) sehingga minyak tidak banyak masuk ke dalam donat. Lama penggorengan ini pun hanya membutuhkan waktu sekitar 1 menit untuk tiap sisi (atas-bawah). Hasil penggorengan yang baik adalah ketika donat mempunyai donut ring, seperti pita putih disekeliling donatnya. :)

Setelah itu barulah donat di-coating dengan sugar glazing (fondant). Kalau pernah lihat, di J.Co ada mesin coating yang berbentuk seperti air terjun yang bisa menutupi seluruh donat. Nah, fondant tersebut membuat donat tetap terbungkus rapat, sehingga mengurangi kontak dengan udara, dengan demikian jamur pun sulit untuk tumbuh.

Fondant sendiri terbuat dari gula dan turunannya (glukose) yang fungsinya untuk membuat donat menjadi lebih tahan lama. :)

Nah, jadi kenapa donat-donat produksi J.Co atau Dunkin Donuts itu terasa “kering” namun lembut, ya karena kadar air dalam roti sudah habis. Udah gitu, wanginya pun khas sekali, karena proses fermentasi yang oke.

Semoga informasi ini bermanfaat, terutama bagi pembuat donat lokal sehingga donatnya bisa bersaing dengan donat merk “luar negeri” tersebut! :)

Update: Bukan berarti saya menyatakan donat J.Co dan Dunkin Donuts bebas bahan pengawet lo, ya! Juga bukan berarti postingan ini “menjawab” email soal keawetan donat yang beredar di milis-milis. Postingan ini hanya bertujuan mencoba menjelaskan kenapa donat (dan bahan makanan lainnya) bisa lebih awet. :)
Tags: donat, info, tutorial
Beri Komentar ⤴
⊲ Kaos Gratis dari Yogyes
Kopda
Resep Mudah Membuat Es Krim




Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
(2:168)
Motivasi
Jika Anda mencari resep (dalam bahasa Indonesia) membuat es krim yang ada diberbagai situs di internet, sulit/tidak akan ketemu. Misal membuat es krim rasa concerto. Maka Anda diminta beli buah-buah dan es krim siap saji dari pasar, setelah itu disuruh mencampur sendiri :-(
contoh:

http://www.detikfood.com/lezatdanpraktis/minuman/2003/12/15/20031215-105048.shtml

Bikin sendiri ternyata mudah, tidak harus menggunakan mesin pembuat es krim (Eismaschine)
Bahan Dasar
475 ml Sahne (cream/kepala susu)
125 ml Susu cair (atau bisa juga santan kelapa)
4 butir telur
100 ml gula (lebih bagus lagi kalau feiner Zucker / gula halus)
1 sendok teh vanilli
Rasa
Terserah Anda (apokat, coklat/Blockschokolade, Erdbeer/strawberry, pisang, etc.).
contoh : 1 buah apokat
Alat
blender
freezer / Gefrierfach, Gefriertrühe
panci kecil
wadah es krim
kompor

Cara Pembuatan
Adonan 1
Apokat diblender, kemudian ditaruh ke dalam panci. Masukkan Sahne dan susu/santan. Seluruhnya dipanaskan pelan-pelan sambil terus diaduk (Elektroherd : angka 2). Jika sudah panas (gelembung udara mulai naik), panci diturunkan.
Adonan 2
Telur (kuning+putihnya), gula, dan vanili diblender (dikocok). Lalu dituangkan ke dalam panci berisi adonan 1.

Semuanya kemudian dipanaskan lagi, sambil diaduk terus hingga mengental.

Setelah kental, dituangkan ke dalam wadah es krim (rantang atau sejenisnya) ditaruh ke dalam kulkas (Kühlschrank) selama 3-4 jam.

Setelah itu dipindahkan ke dalam freezer (Gefrierfach), setiap 1 jam diaduk, supaya tidak terjadi pengkristalan es. Setelah 3-4 kali pengadukan ( = 3..4 jam) menurut pengalaman tidak perlu lagi diaduk. Jika es krim yang jadi terlalu keras/liat, sebaiknya 10 menit dikeluarkan sebelum disantap.

Selamat Mencoba

Sabtu, 26 September 2009

Cara mendaur ulang Kertas
28 Juli 2009 · & Komentar

1 Votes

Quantcast

Sampah, seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, baik pandangan hingga kesehatan. Ada berbagai macam sampah yang antara lain berupa limbah padat maupun limbah cair.

Apa yang dapat kita lakukan? Pertanyaan sederhana, namun memiliki jawaban yang sangat rumit, karena memiliki konsekuensi untuk merubah gaya hidup. Dari pola hidup boros sampah, menjadi gaya hidup ramah lingkungan. Untuk itu, langkah awal adalah mengenali berbagai jenis sampah di lingkungan kita. Kemudian mengklasifikasinya, mana yang masih bisa dipakai mana yang sudah habis pakai dan mana yang masih bisa diolah/didaur.

Secara sederhana sampah dalam rumah dapat kita bagi menjadi 3 kategori, yakni sampah beracun, seperti batere bekas, bola lampu bekas dan barang-barang yang mengandung zat kimia. Kemudian sampah padat yang tidak dapat diurai, seperti plastik, botol, kaleng, dsb. Dan terakhir barang-barang yang masih dapat diurai oleh tanah seperti sisa sayuran, daun-daun, dsb.

Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle.

Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampah yang telah terpakai.

Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan. daur ulang kertas

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang :
1. BLENDER, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau dapat juga dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.
2. BINGKAI CETAKAN, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai dilapisi dengan kain kasa.
3. EMBER KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air, sekaligus sebagai wadah pencetakan.
4. ALAS CETAK, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.
5. SPONDS PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan ke alas cetak.
6. GELAS PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.
7. ALAT PRESS, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-seratnya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang berukuran sama dengan bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.
8. EMBER wadah bubur kertas
9. KOMPOR & PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam
10. ALU & LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus
11. SENDOK KAYU, fungsinya untuk mengaduk berbagai campuran.
12. PISAU & GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan
13. SARINGAN TEH BESAR
14. KAIN LAP

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kertas daur ulang :
1. KERTAS BEKAS
Setiap jenis kertas dipilah-pilahberdasarkan jenisnya masing-masing, kertas Koran, kertas HVS, karton hingga kertas
warna warni.
2. PEWARNA ALAM
- Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna kuning

- Kulit bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat

- Pandan suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau pekat

- Pandan wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau muda, sekaligus aroma
wangi

- Kesumba (bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus dapatmenghasilkan warna oranye

- Serutan kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning

- Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah kecoklatan

- Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan

- Rumput putrid malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung

3. SERAT PENGISI

Merupakan bahan-bahan yang dapat ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas sehingga dihasilkan kertas yang lebih indah dan bertekstur. Dapat berupa bunga-bungaan ataupun serat tumbuhan lainnya seperti serat daun pandan
wangi, serat batang pisang.

Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang :
1. Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12 jam agar serat-seratnya menjadi
lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air.
2. Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air
untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan
interval 30 detik saja.
3. Bubur kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan
pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan
meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potonganpotongan
kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
4. Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan pencampuran warna dan serat.
Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur
dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tanpa campuran, kedalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan
antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air
dan bubur kertas merata.
5. Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai
kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak
agar datar dan sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur
kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup
dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam
posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke
atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.
6. Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah
tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat
dilakukan pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah
proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan
dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.
7. Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya tidak dijemur dibawah
matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap
lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan,
lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam.
Pencampuran Warna
• Bubur kertas yang telah siap diolah, dapat dicampurkan dengan bahan pewarna alam yang telah kita persiapkan
sebelumnya. Caranya adalah dengan mencampurkan langsung dan diaduk hingga merata. Selanjutnya dapat dilakukan
perebusan jika ingin pencampuran warna yang lebih kuat.
• Sisa pewarna alam dapat pula dicampurkan ke dalam air diember pencetakan agar tetap membantu menimbulkan
warna yang diinginkan.
• Bubur kertas berwarna pun telah siap untuk diolah lebih lanjut, baik untuk dicetak, maupun dicampur dengan serat
pengisi lainnya.

Pencampuran Serat
a. Gedebok Pisang,
• Gedebok/batang pisang yang sudah selesai berbuah cincang seperti dadu dengan panjang sekitar 2 cm, jemur
sekitar 2 jam untuk menghilangkan getah.
• Kemudian ditumbuk dengan alu & lumping sehingga agak lunak.
• Selanjutnya direbus selama 1 jam untuk melunakan seratnya. Kemudian tiriskan.
• Setelah itu ditumbuk kembali hingga lebih halus. Saring dengan kain untuk dicuci dengan air, agar tinggal serat
yang tersisa.
• Serat yang tersisa dapat langsung dicampur dengan bubur kertas, atau jika dirasa kurang halus, dapat pula
dibantu dengan pemblenderan.
• Selanjutnya dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam bubur kertas, sambil diaduk terus menerus hingga rata.
b. Kulit Bawang

• Rebus kulit bawang yang sudah digunting-gunting kecildengan air hingga mendidih, sisihkan dan air rebusan jangan dibuang.
• Hancurkan kuit bawang yang telah direbus dengan menggunakan blender selama 5 – 10 detik.
• Campurkan secara perlahan kulit bawang yang telah dihancurkan kedalam wadah bubur kertas sambil terus
diaduk-aduk hingga merata, jika air rebusan agak kotor dapat dilakukan penyaringan terlebih dahulu.
c. Pandan Wangi
• Rebus potongan pandan wangi (2 cm) selama kira-kira 1 jam, tiriskan.
• Campurkan air rebusan dengan bubur kertas secepatnya, aduk-aduk hingga rata

Kategori: Kerajinan Tangan
4 tanggapan so far ↓

*

Hari yudha // 28 Juli 2009 pada 20:59 | Balas

Info yg sangat bermanfaat buat kita semua, lets run with 3R dan bila ada analisa biayanya serta penampung produk 3Rnya sekalian, saya tunggu info lainnya di japri juga ok, terima kasih
*

Hermash Budi // 29 Juli 2009 pada 05:31 | Balas

hahah benar pak yudha mari kita cintai bumi kita dg 3R. Saya akan coba berikan info untuk analisa biaya serta penampung produk 3Rnya.
*

Hermash Budi // 29 Juli 2009 pada 06:10 | Balas

Mungkin info ini berguna bagi pak Hari:
Pembuatan kertas daur ulang ini tidak memerlukan bahan lain yang berharga mahal, karena:
1. bahan pewarna yang digunakan adalah pewarna-pewarna alami yang harganya murah bahkan bisa didapatkan secara cuma-cuma.
2. biaya penggunaan energi yang digunakan adalah biaya listrik untuk blender pada saat membuat kertas bekas menjadi bubur kertas (pulp) dan biaya penggunaan air bila air di rumah kita menggunakan air ledeng menggunakan pompa air.
3. pengeringan dilakukan pada saat matahari terik sehingga tidak memerlukan biaya.

Bila memperhitungkan secara kasar pembuatan kertas daur ulang tersebut memerlukan biaya sebesar Rp.800, – dan biasanya toko-toko yang handicraft menjual hasil karya mereka dengan harga yang cukup tinggi sekitar Rp. 1500,- sampai Rp. 2000, – (mungkin ini disebabkan pembuatan kertas daur ulang yang cukup memakan waktu). demikian info dari saya, terima kasih.
*

airachma // 1 September 2009 pada 07:56 | Balas

pak,,,infonya berguna =)
bisa minta analisis biaya nya?
saya mau coba buat soalnya..hehe

makasih..
10 Rahasia Sukses Orang Jepang
6 Agustus 2009 · & Komentar

Rate This

Quantcast

kita perlu belajar nih, yang positif dari Bangsa Jepang. Anda berminat untuk sukses ? Pelajari Rahasia Sukses Orang Jepang.

1. Kerja Keras

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

2. Malu

Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. Hidup Hemat

Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

rahasia sukses orang jepang

4. Loyalitas

Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. Inovasi

Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. Pantang Menyerah

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini

7. Budaya Baca

Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. Kerjasama Kelompok

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

9. Mandiri

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua

Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.

Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

http://www.dewaklasik.com
ips kuliner & juga peluang-peluang bisnis kuliner.
Blog ini
Di-link Dari Sini
Web
Blog ini




Di-link Dari Sini




Web





Rabu, 2009 Juni 17
Tips Memulai Bisnis Makanan
Tips Memulai Usaha Makanan
Kemampuan untuk membuat makanan yang lezat tidak menjamin sebuah keberhasilan dalam membuat usaha. Mengetahui cara membuat makanan dan dapat mengelola bisnis anda adalah dua hal yang berbeda.
Jika anda sudah menguasai dalam memproduksi masakan ataupun makanan ringan, maka kini saatnya anda harus mengetahui bagaimana caranya untuk memulai bisnis anda. Berikut ini kami sajikan beberapa tips dan trik dalam memulai usaha di bidang makanan :
• Perbaharui dan perbaiki kualitas dari masakan buatan anda. Untuk mengetahui kualitas rasa dari masakan, anda dapat membagi sampel kepada teman atau saudara tedekat untuk memperoleh reaksi mereka terhadap produk anda. Setelah itu anda perbaiki agar sesuai dengan keinginan mereka.
• Untuk makanan yang memiliki segmen, anda harus dapat memperbaharui dari resep, penampilan atau cara penyajiannya.
• Perlu dipikirkan juga outlet penjualan, apakah anda berencana membuka toko atau bekerjasama dengan pihan lain? Contohnya jika anda memilih untuk membuka usaha pembuatan kue pengantin, anda dapat melakukan kerjasama dengan pihak wedding organizer.
• Strategi penjualan lainnya adalah anda bisa juga melakukan kerjasama dengan beberapa usaha kantin. Anda dapat mensuplai masakan setiap harinya untuk dijualkan di kantin tersebut. Untuk hal ini, anda juga harus memperhatikan sistem pengantarannya, karena berkaitan dengan biaya transportasi.
• Pikirkan teknologi untuk mendampingi produk anda. Apakah produk anda memerlukan ruangan khusus untuk mempersiapkannya? Apakah perlu membeli peralatan khusus untuk menyimpan bahan baku? dan lain sebagainya.
• Namun pada saat awal usaha, sebaiknya anda mengurangi pengeluaran untuk investasi teknologi produksi. Hal ini bisa anda lakukan dengan cara yang lebih sederhana, atau anda bisa lakukan kerjasama dengan orang lain dalam mensuplai kebutuhan bahan baku tersebut.
• Tujuannya adalah agar anda tidak terlalu berat dalam memenuhi kebutuhan modal usaha. Setelah usaha anda berjalan lancar dan memiliki pelanggan yang tetap, maka anda dapat melakukan pembelian peralatan produksi tersebut.
• Anda harus memikirkan bahwa produk anda aman dikonsumsi serta mendatangkan profit. Mungkin anda haus menguji produk anda terlebih dahulu kepada pihak yang berkompeten untuk memastikan keamanan produk anda agar tak menjadi masalah di kemudian hari.
• Jika anda memulai bisnis makanan ringan, dipikirkan juga kemasan yang menarik agar memberikan nilai lebih pada produk buatan anda. Selain itu juga, dapat meningkatkan image produk dari calon pembeli. Kemasan dapat berasal dari jenis plastik ataupun kertas.
• Yang paling sering menjadi permasalahan dalam menjalankan usaha makanan, adalah ketakutan pada diri sendiri. Pikiran - pikiran apakah produknya laku atau tidak, bagaimana nanti jika ada yang mengeluh, dll. Untuk itu, anda sebaiknya mempersiapkan diri sendiri dan memegang teguh prinsip ” Usaha yang berhasil, hanya dapat dicapai melalui proses yang penuh hambatan “.
Posting by missae di Rabu, Juni 17, 2009
Label: artikel, Peluang Usaha
Tortila Chips – ala Bojonegoro Jawa Timur : Kerupuk Jagung Atau Tortila ?

Ditulis oleh priwit di/pada 16 Desember 2008

kerupuk-jagung-tortilla1Tortila adalah salah satu produk olahan pangan berbahan baku jagung dan menurut sejarahnya sangat populer di Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kata Tortila berasal dari bahasa spanyol yang artinya adalah jagung. Pada mulanya tortila merupakan produk olahan jagung berbentuk dadar (bulat , tipis, lebar) dan selanjutnya berkembang menjadi produk olahan kering berbentuk chips seperti yang dikenal sekarang ini.

Saat ini pengembangan tortila chips di Indonesia juga sudah dilakukan, akan tetapi masih terbatas di beberapa daerah sentra produksi jagung. Tortila chips sudah dikembangkan di Blitar dan Bojonegoro – Jawa Timur , Grobogan – Jawa Tengah, dan Bantul – Yogyakarta. Kecenderungan konsumen yang lebih menyukai produk makanan ringan yang praktis dan siap santap seperti tortila ini nampaknya memberikan harapan baru bahwa diversifikasi jagung menjadi tortila dapat diterima oleh masyarakat indonesia.

Berdasarkan informasi akurat di buku Refferensi Specialty Corn dan menurut pengamatan saya, teknologi pengolahan Tortila Chips yang dilaksanakan masyarakat tersebut sebenarnya lebih tepat disebut kerupuk jagung, bukan tortilla. Mengapa demikian ?. Sebab dari proses pengolahan maupun sifat produknya lebih mendekati sifat kerupuk. Dalam teknologi pembuatan tortila seharusnya menggunakan kombinasi proses pemanggangan dan penggorengan sehingga sifat produknya lebih bersifat getas – mudah patah (bukan krezz – mudah hancur). Contoh riil produk tortila yang sudah dikenal luas masyarakat adalah Happy-Tos Tortila Chips. Teknologi pembuatan tortila chips ini nampaknya mengadopsi teknologi pembuatan kue kering dan pembuatan chips atau keripik lainnya, yaitu mengombinasikan proses pemanggangan (baking) dan penggorengan (deep frying).

Walaupun produk olahan jagung tersebut diberi nama Tortila (meskipun kurang tepat), menurut saya sah-sah saja. Terlepas dari kekurang-tahuan pengertian tortila yang sesungguhnya, mungkin dengan nama tersebut lebih kedengaran ”aneh” di telinga calon konsumen sehingga mengundang rasa ingin tahu, ingin mencoba dan ingin membeli. Bisa juga, penggunaan nama tortila tersebut sebagai strategi ”marketting” barangkali.

Dalam proses pengolahan tortila ala Bojonegoro, mula-mula dipilih jagung yang bersih dan kondisinya baik, terutama bebas dari serangan jamur. Setelah dibersihkan dari kotoran, jagung direbus dengan ditambahkan kapur 2-4 % dari berat jagung selama sekitar 1 jam. Proses Niktamalisasi atau perebusan dengan kapur tersebut dimaksudkan untuk menghancurkan kulit ari (kulit tipis terbuat dari bahan sellulosa yang menyelimuti biji jagung), sehingga memudahkan penetrasi air dan panas kedalam biji jagung. Proses Niktamalisasi tersebut dianggap cukup apabila biji jagung ketika dipegang jari tangan terasa licin dan kulit ari hancur atau rusak. Setelah dicuci bersih, biji jagung direndam air bersih semalam. Perendaman ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan penetrasi air kedalam biji jagung, sehingga memudahkan proses pengukusan. Setelah dikukus matang, biji jagung kukus didinginkan, ditambah bumbu –bumbu (garam, MSG, dan bawang putih), kemudian digiling lembut menjadi hancuran massa. Selanjutnya hancuran massa tersebut dipipihkan dengan botol, lalu ditipiskan lagi menjadi lembaran-lembaran tipis menggunkan roll press gilingan mie. Selanjutnya lembaran-lembaran tipis tersebut dijemur sampai setengah kering, kemudian dipotong kecil-kecil berbentuk persegi dengan ukuran sekitar 2×4 cm. Setelah dijemur lagi hingga kering, tortila Bojonegoro tersebut bisa disimpan atau bisa juga langsung digoreng pada minyak goreng panas dengan suhu sekitar 200oC , dan selanjutnya dikemas untuk dipasarkan.

Menurut pengamatan saya, tortila ala Bojonegoro ini sifat-sifatnya seperti kerupuk gendar atau kerupuk karak dari nasi yang kita kenal selama ini, yaitu berwarna krem-kecoklatan dan rasanyapun mirip sekali. Hal ini sangat berbeda dengan tortila bikinan pabrik seperti Happy-Tos yang sifatnya lebih getas tetapi tetap renyah dan enak. Oleh karena itu, menurut saya tortila ala Bojonegoro tersebut lebih tepat disebut kerupuk jagung – bukan tortila. Bagaimana menurut pendapat anda ?.

Kamis, 24 September 2009

5 LANGKAH KILAT JADI PENGUSAHA PDF Cetak E-mail

*
* 1
* 2
* 3
* 4
* 5

(57 votes)
Penilaian Pengguna: / 57
BurukTerbaik

ImageSiapa bilang jadi pengusaha sukar? Sama halnya seperti berenang dan menyetir. Sekali kita bisa, kita tak akan lupa. Masalahnya banyak orang yang belum "tuntas" belajarnya, sudah berhenti dan berkata "Bisnis itu susah, resiko". Berikut adalah 5 langkah kilat jadi pengusaha, yang sudah terbukti menghasilkan banyak pengusaha sukses. Tanpa banyak teori!

1. Hitung Untungnya
Kenapa kebanyakan orang tidak memiliki keberanian memulai usaha? Survey membuktikan, mayoritas orang menghitung resiko-resiko jika mereka membuka usaha dan kerugian yang akan dialaminya. Mereka mendengarkan kabar angin tentang usaha sejenis milik kenalannya yang bangkrut. Ataupun mereka menghitung BEP (balik modal) yang terlalu lama. Anehnya semua analisa tersebut dibuat oleh mereka sendiri, dihitung sendiri dan ditakuti sendiri. Seperti kawan saya yang akan membuka bengkel ganti oli, dia membuat perencanaan kerja. Tidak ada yang salah dengan perencanaan kerja lho, itu harus. Tapi, dalam perhitungannya dia menggunakan sistim perhitungan maju atau dari awal buka sampai brapa keuntungan yang akan didapat. Apakah anda seperti itu juga? Tidak salah juga. Ternyata setelah dihitung, dengan asumsi jumlah mobil yang ganti oli 20 perhari, tidak mencukupi untuk menutup operasional, seperti sewa tempat gaji, listrik dan sebagainya. Buntutnya, gak jadi usaha!


Coba kalo ngitungnya mundur, "Berapa untung yang anda inginkan?". Kemudian disusul dengan, "Bagaimana supaya bisa untung segitu?". Nah, dari situ kita mendapatkan langkah-langkahnya. Yuk, kita ambil contoh usaha bengkel tadi? Berapa tahun BEPnya jika anda hitung maju atau dari belakang? Ternyata 5 tahun. Kok lama ya? Knapa gak dibuat 5 bulan aja? Atau 5 minggu? bahkan 5 hari! Mana mungkin? Coba dibalik, "Bagaimana bisa mungkin?". Jika kita selalu manghitung ruginya atau untungnya kelamaan, kita jadi tidak termotivasi untuk mulai. Jadi dengan menghitung untungnya lebih cepat, kita akan semangat untuk mulai.


Tapi bagaimana jika tidak seperti yang kita perhitungkan? Maka, ciptakan target atau harapan baru. Toh, jika anda hitung ruginya, juga belum tentu tepat, benar gak? Trus, ngapain nakut-nakutin diri sendiri dengan kerugian?! Kecuali, usaha tersebut bukan usaha yang pertama, maka patut kita rencanakan dengan matang.


Jadi boleh gak mulai usaha dengan banyak menghitung ruginya? Boleh! Hitung ruginya, jika anda tidak mulai usaha secepatnya. Misalnya, gimana jika di PHK sebelum ada usaha? Gimana jika tidak dibuka usahanya, kemudian keburu dibuka orang lain? Gimana kalo ternyata usahanya booming, sedangkan kita gak jadi buka usaha karena banyak ngitung? Rugi kan?


Maka dari itu, jika mau jadi pengusaha, banyaklah berfikir optimis (tapi realistis), banyak hitung untungnya, jangan banyak hitung ruginya.


2. Ciptakan The Power of Kepepet
Beberapa orang sukses karena mereka punya visi yang sangat jelas, tapi lebih banyak orang sukses dari kepepet. Memang seperti itu hukumnya. Nenek-nenekpun bisa loncat pagar setinggi 3 meter saat kepepet. Masih ingat saat-saat sekolah dulu? Kita kenal istilah SKS=sistem kebut semalam. Karena besok ujian, otak kita akan kita pacu lebih cerdas. Gimana aktualisasinya dalam bisnis? Anda bisa memberi Dp/uang muka tempat usaha anda kelak. Terima order juga membuat anda terpacu. Ceritakan ke banyak orang tentang usaha yang akan anda buka, beritahu tanggalnya! Sehingga setiap kali ketemu kawan anda, dia akan mengingatkan anda. Resign dari tempat kerja dan full time menjalankan usaha sendiri.


Daya ungkit kepepet berarti membakar jembatan terhadap segala sesuatu kemungkinan untuk mundur. Pokoknya Bagaimana Harus Mulai Usaha Secepatnya!


Target-Rencana-Jerumuskan

3. Mulai dari ATM
Pertanyaan yang paling sering dilontarkan oleh orang yang mau mulai usaha adalah "mulai dari mana?" Misalnya anda sudah memiliki ide usaha, membuka manicure&pedicure(m&p), salon perawatan kaki&kuku yang sekarang lagi tren. Dari mana anda mulai? Dari mana anda biasa berlangganan atau mana salon m&p yang paling terkenal?


Coba AMATI bagaimana mereka menjalankan bisnis. Anda bisa mulai dengan berpura-pura menjadi pelanggan, tanyakan segala macam perawatan yang mereka sediakan. Minta brosur jika ada. Jika memungkinkan, temuin yang punya, karena dialah yang paling tahu detailnya. Siapa saja pelanggan tetapnya? Berapa omsetnya satu bulan? Kenapa dia memutuskan membuka m&p, kok nggak bisnis yang lain? Tulis detail pengamatan anda, jangan hanya disimpan di memori otak. Cara yang lain untuk mendapatkan informasi dengan murah adalah lewat Internet/web. Anda tinggal masuk ke search engine seperti www.google.com atau www.yahoo.com. Sangat mudah sekali, cukup ketik subyek yg ingin anda cari, misal: manicure pedicure. Sekejap mata akan keluar list web yg berhubungan dengan m&p. Saya juga menggunakan cara yang sama untuk mendapatkan info bisnis.


Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana bisnis untuk membuka yang m&p serupa. Bisa anda susun dari hasil survey anda, atau juga bisa 'TIRU' dari bisnis serupa yang di-franchise-kan, melalui web juga. Jika di hari gini masih bilang 'gaptek', ya jangan berharap bisa bertahan bisnisnya. Wong supir saya aja pun bisa main internet. Enaknya kalo bisnis, nyontek itu diijinkan asal tidak berhubungan dengan hak paten.


Langkah terakhir adalah memoles apa yang sudah ada. Menambahkan unsur differensiasi(perbedaan)nya, menambahkan keunggulan produk/servis kita dibanding salon lain. Differensiasi bisa di produknya, misalnya dengan memberi kualitas yang lebih baik, harga terjangkau. Atau di servisnya yang ditambah, misal ada gratis poles kuku 1 kali. Bisa juga di atmosphere(suasananya), dengan menampilkan interior dan seragam yang khas keraton, seolah-olah seperti 'ratu' yang sedang dirawat, lengkap dengan aroma terapinya. Gimana kalo udah ada yang melakukan itu? Tinggal tergantung dari kreatifitas kita aja. Kalo yang lain pake baju keraton, tempat kita pake baju Jepang, interiornya juga khas Jepang. So simple! Modifikasi juga bisa dilakukan sambil berjalan. Tidak perlu sempurna saat memulai, tapi menyempurnakan setelah dimulai.


What next? Tinggal dibuka saja usahanya. Sebaik-baik rencana, adalah yang dijalankan, bukan cuman teori. Seperti seorang kawan yang bertanya, "Bagusan mana buka bisnis A atau B?" Saya jawab,"Bagus yang cepat dibuka, bukan cuman ditanyakan!" Kalo anda bimbang memilih bisnis yang cocok, tulis aja di kertas kecil, satu-persatu ide usaha anda. Kemudian gulung & masukan ke kaleng, kocok dan ambil seperti narik arisan. Yang ditarik itu yang cocok untuk anda. Daripada mati penasaran karena tidak pernah mulai, mendingan mulai walau terjatuh. Setidaknya kita belajar sesuatu. Betul apa betul?


4. Pakai Dongkrak
Masih ingat cerita David(Nabi Daud)&Goliath? Dimana David menggunakan katapel untuk menyerang raksasa Goliath. Atau contoh lain, saat ban mobil anda bocor. Anda menggunakan dongkrak untuk mengangkat mobil yang ratusan kilo beratnya. Jika kita menggunakan tenaga kita saja untuk mengangkat mobil, jelas hal yang mustahil. Jadi fungsi dongkrak adalah membuat sesuatu yang berat jadi ringan, sesuatu yang tidak mungkin jadi mungkin. Begitu juga dalam bisnis, kalo mau berkembang cepat, ya pake dongkrak. Misalnya, bagaimana cara menjual donat 10000 buah perhari? Jika kita menjual seorang diri dan hanya mengandalkan orang datang membeli, ya mustahil. Tapi jika kita membentuk armada penjualan, ya jelas memungkinkan terjual.


Dongkrak atau daya ungkit dalam bisnis banyak macamnya. Tapi yang sering kita pakai adalah daya ungkit JARINGAN, daya ungkit UANG orang lain dan daya ungkit MINDSET. Jaringan, bisa berarti karyawan atau jaringan didalam perusahaan kita, bisa juga relasi bisnis. Semakin banyak tim (yang bisa diandalkan), semakin ringanlah tugas kita. Semakin banyak relasi bisnis kita, maka akan semakin cepat bisnis kita berkembang. Kok bisa? Bayangkan seandainya anda membuka usaha kontraktor di suatu kota yang sama sekali baru bagi anda. Tidak ada orang yang anda kenal. Semuanya mulai dari nol. How? Apakah usaha anda akan berkembang pesat? Sukar! Karena langkah pertama, anda harus mencari kenalan dulu (membentuk jaringan). Tapi bagaimana jika anda mengenal (dan dipercaya) oleh 10.000 orang di kota itu? Pasti lebih mudah dan cepat bagi bisnis anda untuk berkembang. Ilustrasinya, peluang itu selalu ada, tapi tidak selalu ditangan kita. Seringkali, peluang terpegang oleh tangan orang lain yang mengenal kita. Mungkin orang itu tidak membutuhkan peluang itu, tapi dia bisa mereferensikan peluang itu masuk ke kantong kita.


Tentu saja semuanya dimulai dari 'Rekening Kehidupan' yang kita tanam. Seberapa banyak bibit manfaat yang telah kita sebarkan ke orang lain tanpa pamrih. Sebanyak itulah jaringan kita yang bisa diandalkan.
Daya ungkit Uang orang lain sangat berguna untuk membesarkan usaha kita. Seringkali kita kepentok masalah modal, saat bisnis kita berkembang. Sebenarnya itu tanda-tanda kehidupan bisnis kita. Semua bisnis akan mengalami fase-fase seperti itu, kalo perkembangannya cepat. Masalahnya, kita masih berfikir bahwa bisnis harus pakai uang sendiri atau pemerintah. Ntah kenapa pemerintah selalu kena getahnya saat bisnis kita memerlukan modal. Wong pada saat membuka, pemerintah juga gak maksa. Mungkin jiwa kemandirian atau entrepreneurship itulah yang belum tertanam di bangsa ini. Kenapa tidak menggunakan duit (kerjasama) saudara, mertua, teman ataupun Bank. "Wah, susah pak pinjam di Bank, prosedurnya berbelit! Teman dan saudara juga paling gak mau." Nah, inilah gunanya daya ungkit yang ketiga, MINDSET ! Jika kita berfikir bisa atau tidak bisa, maka kedua-duanya benar. Jadi mana yang akan kita 'set' di otak kita? Selalu berfikir Bisa atau Tidak bisa?


5. Ngeyel dengan Strategi
Inilah jurus PAMUNGKAS dalam dunia usaha. Seperti seorang anak kecil yang belajar berjalan. Dimulai dari merangkak, dia berusaha meniru bagaimana ibu bapanya bisa berdiri, diapun belajar berdiri. Kadang kakinya yang belum ‘terbiasa’ dilatih untuk terbiasa berdiri. Setelah bisa berdiri, selangkah demi selangkah, si anak mulai belajar berjalan. Apakah langsung lancar? Impossible, kecuali bayi ajaib. Nah, apa yang terjadi? Dia mulai terjatuh, tapi dia bangun lagi. Jatuh lagi, bangun lagi. Pertanyaan saya, “Sampai berapa kali seorang ibu/bapak akan memberi kesempatan kepada si anak untuk belajar berjalan, sampai akhirnya menyerah? 5kali, 10kali, 100kali, 1000kali, atau…..? Pasti semua menjawab,”SAMPAI BISA BERJALAN”. Oleh sebab itu kita bisa melihat semua orang normal berjalan di muka bumi ini. Inilah FORMULA AJAIB untuk sukses.


Sekarang, “Berapa kali anda akan memberikan kesempatan kepada diri anda untuk menjadi PENGUSAHA SUKSES, sehingga akhirnya anda menyerah?!”. Dengan analogi yang sama, tentu saja SAMPAI BISA SUKSES! Tentu saja bukan sekedar ‘Ngeyel buta’, tapi NGEYEL dengan strategi. Tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ubah metodenya jika gagal. Cari jalan lain, lurus buntu, belok kanan, belok kiri, loncat keatas, buat terowongan, bahkan jika sudah mentok, ganti usahanya, untuk mengembalikan momentum.


Rejeki adalah suatu misteri, kadang kita mendapatkan di langkah ke 10, kadang kita baru mendapatkan di langkah ke 100. Trus, bagaimana kita mensikapi agar tidak down mental kita? Tetap OPTIMIS, ciptakan harapan-harapan baru, setiap kali kita gagal. Katakan pada diri anda, kurang 10 langkah lagi FINISH. Katakan seperti itu, setiap kali anda akan menyerah. Fokus ke Impian anda, bukan penolakan atau kegagalan! Dan camkan bahwa:
Tidak ada kegagalan, yang ada hanyalah PEMBELAJARAN

Pasti ada celahnya dalam bisnis. Jika seorang pebisnis tidak memiliki masalah, artinya bisnisnya tidak jalan. Masalah bukan untuk ditakuti, tapi dihadapi. Saya teringat saat-saat saya dalam kondisi minus, saya katakan kepada diri saya, “Jaya, inilah HARGA yang harus kamu bayar untuk menjadi sukses. Jalan terus, tatap ke depan, kesuksesanmu sudah didepan mata. Semua orang sukses mengalami hal yang serupa!” Sambil mengingat orang-orang yang saya cintai. NEVER, NEVER, NEVER GIVE UP!

FIGHT!
Jaya Setiabudi
Director Y.E.A
Coach Entrepreneur Camp
Pendiri Entrepreneur Association
Email : masj@fone-mail.comAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya
Hp : 0819 818 919
SUKSES BERPOLA, GAGAL JUGA BERPOLA PDF Cetak E-mail

*
* 1
* 2
* 3
* 4
* 5

(7 votes)
Penilaian Pengguna: / 7
BurukTerbaik

ImageSaat pertama kali bergabung di salah satu anak perusahaan Astra di Batam, saya dan teman-teman satu batch (angkatan), harus melewati masa training. Di akhir sesi training kita selama 3 bulan lamanya, kita diwajibkan untuk membuat studi kasus yang harus diselesaikan menggunakan metode Practical Problem Solving (PPS).



Permasalahan yang timbul adalah, kami diwajibkan presentasi menggunakan metode PPS dalam bahasa inggris. Review presentasi dilakukan sebanyak 4 kali, sampai akhirnya final presentation di depan COO (Chief Operational Officer) yang notabene orang “bule”. Celakanya, bahasa inggris saya saat itu amburadul dan super tidak lancar. Untuk menutupi “ketidak lancaran” saya setiap presentasi dalam bahasa inggris, saya berdalih menyalahkan metode PPS yang tidak up to date.

Suatu saat, sepulang dari tempat kerja, saya menyambangi kawan satu batch saya, Fajar namanya. Di kamar mess (rumah dinas) Fajar, saya menggerutu tentang kelemahan-kelemahan metode PPS dan tidak adanya manfaat yang didapat dari materi tersebut. Awalnya Fajar hanya mendengar sambil melirikkan matanya dari bawah keatas. Tiba-tiba dia memotong omongan saya dengan nada serius,”Yak (panggilan akrab saya), menurut aku, kamu itu tipe orang yang suka excuse terhadap sesuatu yang kamu tidak mampu. Kamu tidak berusaha membuat dirimu mampu. Orang kayak kamu itu, biasanya tidak pernah nomor satu!”

Wow wow wow, saya hanya terdiam sejenak dengan muka merah terbakar omongan kawan baik saya. Sayapun bertanya dengan nada tinggi,”maksudmu?!”. Fajarpun menjawab dengan sangat jelas,”Sebetulnya bukan metode PPS-nya yang kurang, tapi aku tahu kamu punya kekurangan tidak lancar berbahasa inggris. Dari situ kamu membuat dalih untuk menutupi kekuranganmu!”. Tanpa bicara lagi, dengan muka masam, saya meninggalkan mess Fajar, yang jaraknya hanya satu gang dari mess saya. Malam hari itu darah saya naik ke kepala, rasanya ingin marah besar, karena belum pernah ada orang yang mengkritik saya setajam itu. Saya merenung memikirkan kembali setiap perkataan Fajar,”….orang kayak kamu itu, biasanya tidak pernah nomor satu!”. Saya flashback ke masa lalu saya, ternyata benar apa yang dikatakan Fajar, memang SAYA TIDAK PERNAH NOMOR SATU. Setelah menganalisa kembali apa yang menyebabkan saya tidak pernah nomor satu? Padahal saya terhitung pekerja keras dan gigih. Ternyata kuncinya ada di kata-kata Fajar,”…kamu itu tipe orang yang suka membuat EXCUSE terhadap sesuatu yang kamu tidak mampu. "Kamu tidak berusaha membuat dirimu mampu!”. Exactly, itulah diri saya di masa lalu. You woke me up, my friend! Sejak malam itu saya berikrar,”Saya akan menjadi yang terbaik di manapun saya berada dan di bidang yang saya tekuni!”

Belajar dari pengalaman saya dan orang lain, saya menyimpulkan bahwa ada POLA SUKSES dan POLA GAGAL. Tuhan telah menciptakan manusia dengan mekanisme serba otomatis. Orang-orang yang gagal dalam kehidupannya, dia memiliki pola gagal yang berulang. Begitu juga orang yang sukses, memiliki pola sukses yang berulang. Apapun deskripsi Anda tentang sukses, amatilah orang yang menurut Anda suskses dan gagal, perhatikan polanya. Saat saya memutuskan untuk mengubah nasib saya, saya mengubah pola saya yang lama, seperti tidak disiplin, banyak alasan, cepat menyerah, tidak tuntas dalam kerja, juga ketidak beranian mengambil resiko. Apa pola gagal Anda? Simple, hanya dibalik saja dan sukseslah Anda.

FIGHT!

Jaya Setiabudi
Director Y.E.A
Coach Entrepreneur Camp
Pendiri Entrepreneur Association
Email : masj@fone-mail.comAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya
Hp : 0819 818 919
MENGGAIT CUSTOMER PDF Cetak E-mail

*
* 1
* 2
* 3
* 4
* 5

(8 votes)
Penilaian Pengguna: / 8
BurukTerbaik
ImageOrang bilang, bisnis itu ujung-ujungnya DUIT alias PROFIT, betul? Tolak ukurnya bisa dilihat di Laporan Laba Rugi. Rumus dari penentuan laba/rugi adalah:
Profit = Omset – Harga Pokok – Biaya Operasional – Tax




Sehingga banyak orang terjerembab mengotak-atik biaya operasional dengan berbagai macam efisiensi, demi mendongkrak profit. Tidak Salah! Tapi tak selalu benar. Banyak sekali faktornya. Nah, mari kita menengok dari unsur terdepan dari rumus itu, yaitu.... OMSET.

Jika diurut-urut, omset juga punya rumusnya, yaitu:

OMSET = Jumlah Pelanggan x jumlah transaksi x rata-rata harga jual

Sekarang kita mulai dari ujung awal rumus omset tersebut, yaitu Jumlah Pelanggan. Bagaimana cara mendapatkan pelanggan? Ternyata masih ada rumusnya, he he, bukan ngerjain lho, namun agar lebih memudahkan Anda memahami.

Nih, rumus yang terakhir:
Jumlah Pelanggan = Jumlah Prospek x Nilai Konversi

Yuk sekarang kita bedah dan bagaimana mendapatkan customer yang banyak.
Jumlah Prospek

Pernahkan Anda mengiklankan produk/jasa perusahaan Anda, namun tidak ada atau sedikit yang menelepon untuk menanyakan? Jika ya, berarti iklan tersebut belum efektif. Faktornya bisa banyak hal, antara lain, desainnya yang kurang “eye catching” atau kata-kata headlinenya yang tidak membuat orang tergerak untuk menelepon atau datang. Cara mengukurnya cukup dengan mencatat berapa jumlah prospek customer yang berhasil didapatkan dari pengaruh iklan tersebut. Selain dari iklan, brosur, spanduk, milis atau atribut promosi lainnya, prospek juga bisa didapatkan dari database, misalnya daftar alumni, asosiasi, dan daftar-daftar lainnya.

Keberhasilan Anda memperbesar jumlah prospek, akan menjadi titik terdepan dari perolehan profit kelak. Tips untuk menambah jumlah prospek, pertama gunakan HEAD LINE yang menarik dari iklan Anda. Pandang dari sudut pandang si pembaca, bukan dari sudut pandang Anda. Apa yang membuat mereka tertarik ? Misalnya dengan menggunakan kata-kata : GRATIS, DISKON, DIJAMIN, ANDA, atau bahkan kata JANGAN ! Kedua, tampilkan BENEFIT, sebagai solusi dari permasalahan yang pembaca hadapi, bukannya spesifikasi produk yang bersifat teknis. Ketiga, beri kemudahan atau iming-iming, untuk setidaknya mengkontak Anda, misal dengan kata,”Gratis konsultasi, untuk 10 penelepon pertama...”. Menjaring prospek tidak harus langsung menuju ke produk yang akan dijual, bisa jadi dengan mengadakan suatu event yang mampu membuat mereka berkumpul.

MENGUBAH PROSPEK MENJADI CUSTOMER

Jika ada 100 orang prospek, namun hanya 1 orang saja yang menjadi pelanggan, artinya, nilai konversi Anda adalah 1%. Ada beberapa faktor yang menyebabkan prospek bersedia "switch" menjadi customer. Pertama, karena harga terjangkau. Nah, penerapan di produk Anda, jika harga menjadi hambatan untuk mencoba, kecilkan "timbangan"nya, sehingga dapat menurunkan harga jualnya. Setelah mereka merasa "suka" dengan produk Anda, baru tawarkan size yg besar untuk repeat order. Jika harga tidak dapat diturunkan, maka perbesarlah Value yang ditawarkan. Ingat, pembeli akan puas jika:

VALUE > PRICE

Value bisa berupa benefit (quality) ataupun jumlah (quantity). Namun jangan over promised, karena akan jadi boomerang untuk Anda sendiri. Kedua, kemudahan untuk mendapatkan produk atau "availability". Jika jalur distribusi produk Anda belum merata, pastikan beri kemudahan bagi customer dengan melakukan delivery order. Bukankah customer pengin dimanjakan sebagai raja? Bisa jadi, sebenarnya prospek tertarik untuk membeli produk Anda, namun gara-gara kejauhan, “nggak jadi ah, malas!”. Ketiga, gunakan special offer, termasuk kemudahan pembayaran, seperti cicilan, untuk produk yang berharga tinggi. Bisa juga dengan penawaran diskon, yang membuat orang tergiur untuk membeli. Psikologi penjualan telah membuktikan bahwa orang lebih tergiur untuk membeli dengan harga diskon, dibanding harga pas, meskipun harga jadinya sama. Keempat, display/kemasan yang menarik, menaikkan minat orang untuk membeli. Breadtalk bukanlah roti paling enak, namun membuat orang yang lewat jadi "ngiler" untuk mencoba. Ingat, pembeli semakin bersifat emosional? Bukan hanya produk (content) aja yang dijual, tapi "kemasan" (context) juga sangat mempengaruhi pembeli.

Kelima, yang terpenting,
PELAYANAN!

83% orang penjualan closed, karena pembeli menyukai penjualnya, bukan produknya. Pilihlah orang yang memiliki jiwa pelayanan yang tinggi, sekaligus punya kemampuan untuk menjual. Jika hanya berbekal jiwa pelayanan, produknya tidak laku-laku. Sangat perlu diajarkan "teknik closing". Penjual yang baik, bukannya orang yang pandai "nrocos" (banyak bicara), melainkan pandai membuat "pertanyaan" yang mengarahkan ke penjualan. Untuk itu, diperlukan training penjualan. Sedikit investasi Anda dalam training, asalkan bisa mendongkrak nilai konversi, lebih baik daripada membayar kerugian operasional karena kurangnya order.

Perlu diperhatikan, bahwa pembeli memiliki sensitivitas indera yang berlainan. Jika dia tipe penglihatan, artinya dia akan membeli barang yang memuaskan penglihatannya. Demikan juga dengan tipe pendengaran dan perabaan. Pemilihan kata-kata saat menawarkan ke prospek, intonasi serta bahasa tubuh yang tepat, akan memperbesar prosentase nilai konversi. Jadi, Training, training, training!

Setelah Anda memperhatikan masing-masing “pos” untuk mendongkrak nilai konversi, jangan lupa mengamati hasilnya. Caranya, catat perkembangannya secara berkala, sebelum dan sesudah Anda menerapkan strategy diatas. Ingat, “Segala sesuatu ada ILMUNYA”.

FIGHT! J

Jaya Setiabudi
Director Y.E.A
Coach Entrepreneur Camp
Pendiri Entrepreneur Association
Email : masj@fone-mail.comAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya
Hp : 0819 818 919
ENYEBAB KEBANGKRUTAN bagian I PDF Cetak E-mail

*
* 1
* 2
* 3
* 4
* 5

(15 votes)
Penilaian Pengguna: / 15
BurukTerbaik

Orang bijak mengatakan,"Segala sesuatu ada ilmunya". Ingin bahagia dalam pernikahan, pelajarilah ilmu pernikahan. Ingin sukses dalam bisnispun, pelajarilah ilmunya. Apa yang terjadi jika tidak mempelajari ilmunya? Ya resiko trial-error! Repotnya juga, kalau belajar terus, kapan prakteknya? Ayo kita sekarang belajar sambil praktek. Banyak hal yang menyebabkan orang bangkrut, antara lain: di tipu orang, rugi secara operasional hingga kehabisan uang, atau pembayaran (piutang) macet.

Dua hal terakhir yang akan kita bahas, karena dua hal ini yang paling bisa kita kontrol.

5 Macam Bisnis Berdasarkan Cashflow:

1. Cashflow Harian, adalah bisnis yang menghasilkan pemasukan perhari, seperti pedagang sayur di pasar, minimarket, warung makan ataupun bisnis retail dan direct selling lainnya.
2. Cashflow Bulanan, adalah bisnis yang menghasilkan pemasukan secara berkala, mingguan atau bulanan, seperti pemasok tetap, out sourcing, rumah kos, rental mobil.
3. Cashflow Semesteran, adalah bisnis yang penghasilan maksimalnya didapat setiap 6 bulan sekali, seperti playgroup, sekolah, bimbingan belajar.
4. Cashflow Tahunan, adalah bisnis yang memberikan pendapatan tiap tahun saja, seperti rumah kontrakan, pembagian deviden.
5. Cashflow Proyek, adalah bisnis yang menghasilkan pendapatan tidak rutin (tergantung dari proyek), seperti kontraktor.

Rugi Operasional

Saya selalu menekankan pada kawan-kawan, pada saat memulai bisnis apalagi dengan keterbatasan yang ada, baik secara modal, ataupun tenaga, prioritaskan bagaimana bisa bertahan hidup. Kebanyakkan orang-orang yang mulai usaha mereka terlalu serakah untuk membuat keuntungan yang besar dengan mengabaikan kelancaran arus kas (cashflow). Saya belajar dari kebangkrutan usaha saya yang pertama kali, disebabkan kekurangan uang tunai. Dalam arti lain, profit kelihatan di kertas, tapi uangnya tidak ada. Karena menanti pembayaran yang tak kunjung 'datang', akhirnya perusahaan tidak mampu bertahan hidup, meskipun proyek-proyek besar berdatangan. Bisnis seperti ini, adalah jenis cashflow proyek atau sering kali populer dengan bisnis kontraktor. Bisnis kontraktor adalah bisnis yang sering meleset penyelesaiannya. Jika penyelesaiannya mundur, otomatis pembayarannya juga mundur. Kecuali cadangan kas anda cukup besar, maka anda masih bisa bertahan hidup, jika tidak, maka anda membutuhkan pemasukan yang bersifat harian atau bulanan. Bisnis kontraktor adalah bisnis yang paling sering diterjuni oleh pengusaha. Kenapa? Modalnya ‘lobby-lobby’, dapat proyek, untung gede! Bisnis ini cukup subur di Negara kita yang masih kental dengan budaya KKN.

Seorang sahabat saya, keluar kerja dan ingin menjadi pengusaha. Tergiur iming-iming dari kawannya tentang ‘untung gede’ dan minim tenaga di bisnis kontraktor, maka ia pun terjun bebas kesana. Dengan modal pas-pasan sekeluar dari tempat kerjanya, dia gunakan untuk membeli mobil bermerek, sebagai modal ‘lobby-lobby’. Berbekal koneksinya di dunia ‘pemerintah’, dapatlah proyek pertama pengecatan ulang gedung pemerintah senilai 100 juta rupiah. Tentu saja bukan karena sahabat saya tukang cat, lantas ia memilih pengerjaan itu. Bahkan macam-macam cat-pun baru ia mengerti saat penawaran dibuat. Tak usah khawatir dengan keahlian, cari saja tukang cat dan mandor cat. Pengerjaanpun dimulai, rencananya akan selesai dalam 2 bulan, keuntungan 30% (sudah dipotong komisi), dengan uang muka 50 % cash. Good business ya! Pengerjaan pengecatan berjalan dengan mulus. Kini saatnya menanti pelunasan yang 50 % lagi. Ia sangat berharap dengan pelunasan itu, selain dipakai untuk melunasi hutang ke kawannya guna membayar biaya tukang dan cat, juga untuk mengepulkan periuk nasi di rumahnya. Namun apa yang terjadi, janji 2 minggu pelunasan setelah proyek dikerjakan tak kunjung datang. Bahkan setelah dua bulanpun, masih belum ada tanda-tanda kehidupan. Alasannya, anggarannya belum turun dari pusat. Sambil menunggu, ia tetap berusaha mendapatkan proyek-proyek baru. Dasarnya jago lobby, eh tokcer juga. Dapatlah ia orderan yang kedua. Masalahnya, duitnya dari mana? Di jaman sekarang, semuanya serba cash belinya. Boro-boro buat mengerjakan proyek kedua, beli susu buat anak di rumah saja udah nggak ada duit. Akhirnya… Bangkrut deh! ‘Kehabisan darah’ katanya! Saya bilang,”Masih untung tidak dikejar KPK.”

(bersambung…)

FIGHT!
Jaya Setiabudi
Direktur Young Entrepreneur Academy
0819 818 919
www.yukbisnis.com
PENYEBAB KEBANGKRUTAN bagian II PDF Cetak E-mail

*
* 1
* 2
* 3
* 4
* 5

(11 votes)
Penilaian Pengguna: / 11
BurukTerbaik

Mungkin ada dari pembaca yang menanyakan,”Kenapa tidak dituntut Pak?” Yah, menuntutpun butuh biaya pengacara, prosesnya lama, uangnya belum tentu dibayar tunai, meskipun Anda menang. Tentu saja kasus yang saya bicarakan bukan bermaksud mematahkan bisnis kontraktor. Banyak juga bisnis tipe seperti itu yang menuai keberhasilan. Hanya saja, ada persyaratan yang perlu diperhatikan oleh pemula yang akan masuk ke bisnis kontraktor. Pertama, pastikan Anda memiliki cadangan devisa atau aliran kas yang bisa membiayai operasional Anda sehari-hari sampai jangka waktu yang cukup lama, misalnya 1 tahun. Kedua, pastikan Anda memiliki sumber-sumber pembiayaan untuk mendanai proyek Anda, tanpa mengganggu periuk nasi Anda dirumah. Ketiga, alangkah lebih baiknya jika Anda memiliki pengalaman di lapangan tentang proyek-proyek terkait. Jangan hanya tergiur iming-iming profitnya semata. Ingat, sudah menjadi hukum alam, jika bisnis dengan margin besar, resiko juga pasti besar. Jika ada bisnis bermargin besar - resiko kecil, pasti banyak orang akan mengikuti jejak Anda dan marginnyapun akan jatuh kemudian. Masuk akal? Contohnya warung makan, biasanya mengambil keuntungan 100% lebih dari harga bahan baku. Mengapa? Karena resiko basi jika tidak laku!

Rumput Tetanga Kelihatan Lebih Hijau
Penyebab lain dari kebangkrutan pengusaha pemula adalah kehilangan fokus. Pada saat mereka masih berstatus sebagai karyawan, mereka nyaris tidak mengetahui apa itu peluang usaha. Namun setelah mereka terjun ke dunia usaha, ternyata lain dari apa yang mereka pernah perkirakan. Bukan hanya mereka yang bangkrut yang bermasalah, yang berhasil mengeruk keuntunganpun terkena penyakit. Namanya penyakit ‘latah’. Ya, benar, penyakit ‘latah’. Karena dia merasa berhasil dalam bisnisnya, ia pikir tangannya seperti serigala midas. Apalagi melihat rumput tetangga yang lebih hijau, melihat istri tetangga yang lebih cantik (padahal pembantunya), ehh nggak tahan godaan untuk ‘polibisnis’. “Keuntungannya gede lho!” katanya dengan nafsu. Masih ingat hukum keuntungan vs resiko? Yah benar, resikonya gede juga. Tapi bukan disitu masalahnya. Masalahnya timbul saat dia asyik menghabiskan waktu bercengrama dengan bisnis barunya. Pada saat ia meninggalkan bisnis lamanya yang baru seusia jagung dan tanpa tim yang solid untuk menjaganya, itulah pangkal kehancurannya. Tidak berhenti sampai disitu, saat bisnis keduanya mulai menurun dan membuat kerugian, keuntungan yang di bisnis barupun tergerogoti. Jika tidak bisa mengambil tindakan yang tegas dan tepat, bisnis keduanya juga akan terseret hancur dan meninggalkan hutang setumpuk.
Lha terus bagaimana cara berbisnis yang aman dari kebangkrutan? Kebangkrutan adalah suatu konsekuensi dalam bisnis, namun kita bisa menghindari jika tahu ilmunya. Pertama, jika Anda tidak memiliki cadangan devisa yang besar, apalagi mendapat bodal bisnis dari berhutang, pilihlah bisnis yang menghasilkan cashflow harian dan tidak memerlukan edukasi pasar yang lama. Meskipun marginnya tipis, jika volumenya besar, besar pula profitnya. Misalnya Anda hanya memiliki modal 10 juta rupiah, bagaimana bisa mendapatkan keuntungan yang besar dengan resiko yang kecil? Bandingkan bisnis menjual sayur di pasar dengan margin 5%, tapi pembayaran tunai. Dengan modal 10 juta rupiah (anggap terpakai semua tiap hari), Anda bisa menghasilkan keuntungan 500 ribu perhari. Jika dikali 30 hari, menghasilkan keuntungan 15 juta rupiah. Artinya, untung 150 % dari modal Anda (10 juta). Jika Anda berbisnis yang dibayar mundur 30 hari, meskipun margin Anda 50%, keuntungan Anda hanya 5 juta rupiah. Kedua, setelah cashflow harian lancar, baru carilah orderan tambahan yang menghasilkan income bulanan atau proyek. Ketiga, jangan mudah tergiur untuk diversifikasi usaha terlalu cepat, karena akan memecah fokus Anda. Percayalah, semua bisnis adalah bisnis penanaman. Artinya, semuanya butuh waktu untuk bertumbuh. Dan dibutuhkan keseriusan dalam pengelolaan untuk menghasilkan buah yang unggul.

“Rumput tetangga kelihatan lebih hijau, padahal imitasi. Istri tetangga kelihatan lebih cantik, padahal itu pembantunya. Bisnis tetangga kelihatan lebih untung, padahal sedang rugi. STAY FOCUS!”

FIGHT!

Jaya Setiabudi
Direktur Young Entrepreneur Academy
Founder Entrepreneur Association

Selasa, 22 September 2009

Modal Bisnis Laundry Kiloan

Posted by kartikasari08 in accounting, enterpreneur. Tagged: bisnis laundry kiloan, modal bisnis laundry kiloan, modal usaha, modal usahal laundri kiloan, peluang usaha modal kecil. 29 Comments
Kebutuhan Bisnis Laundry Kecil Sedang
Biaya Tetap
Sewa tempat rumah sendiri - sewa +/- 1 th (bervariasi) 4,000,000

Peralatan
Mesin Cuci kapasitas 5-7 kg ( cicilan) /bln 1 unit Electrolux (2th) 292,000 /bln 2 unit Electrolux (2th) 584,000
Setrika 2 unit 140,000 3 unit Phillips 450,000
Pengering ( cicilan) sinar matahari - /bln 1 unit Electrolux/ Modena (2th) 292,000
timbangan 1 unit 100,000 1 unit 100,000
Kendaraan/ Motor ( cicilan) milik sendiri - Cicilan /bln 350,000
Total Biaya Tetap 532,000 5,776,000

Biaya Variabel

Bahan Baku
Sabun 900 gr @35000 utk 60 kg baju 10 bh 350,000 20 bh 700,000
Pewangi 1L @ 15000 10 bh 15,000 20 bh 30,000
Plastik 1 paket 50,000 2 paket 100,000

ATK 50,000 100,000

Promosi 200,000 300,000

bensin 30 hari @ 5.000 150,000 30 hari @ 10.000 300,000

Telepon 50,000 75,000

Listrik 200,000 400,000

Biaya lain-lain 100,000 200,000

Maintenance 150,000 300,000

Tenaga kerja @500.000 2 orang 1,000,000 3 orang 1,500,000
Total Biaya Variabel 2,315,000 4,005,000

Total Modal Awal 2,847,000 9,781,000
Target order tiap hari mencapai 20 kg
Estimasi order 1 bulan = 30 x 20 kg = 600 kg

Target Pendapatan = 600 kg x Rp 5000 3,000,000
Biaya Bulanan
Biaya Variabel 2,315,000
Biaya tetap yang dicicil 292,000
Total biaya yang dikeluarkan per bulan 2,607,000
Laba per bulan 393,000


Target order tiap hari mencapai 40 kg
Estimasi order 1 bulan = 30 x 40 kg = 1200 kg

Target Pendapatan = 1200 kg x Rp 5000 6,000,000
Biaya Variabel 4,005,000
Biaya tetap yang dicicil 1,226,000
5,231,000
Laba per bulan 769,000




Selanjutnya, coba kita analisis kelayakan bisnis ini secara sederhana dari hasil hitungan diatas

Return On Investment (ROI) merupakan alat pengukuran prestasi yang digunakan untuk menilai

seberapa besar tingkat pengembalian yang dapat diperoleh dari investasi bisnis laundry kiloan ini,

jika nilai positif (+) maka bisnis ini menguntungkan


sedangkan Payback Periode (PP) digunakan untuk menghitung periode yang diperlukan untuk menutup

kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan cash flow.

Modal Kecil
ROI = (Laba/ Investasi) X 100%
(393.000 / 2.847.000) X 100% = 13.80%

Payback Period ( Investasi/Laba)
PP = (2.847.000 / 393.000) = 8 bulan
dan dalam 2 thn kedepan asset akan bertambah berupa mesin cuci senilai 5 jutaan

Modal Sedang
ROI = (Laba/ Investasi) X 100%
(769.000 /9.781.000) X 100% = 7.86%

Payback Period ( Investasi/Laba)
PP = (9.781.000 / 769.000) = 13 bulan
dan dalam 2 thn kedepan asset akan bertambah berupa mesin cuci dan pengering senilai 15 jutaan


Melanjutkan tulisanku tentang Bisnis Plan Laundry Kiloan dan menimbang banyaknya comment yang menanyakan modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini. Saya mencoba mengilustrasikan seperti diatas, yang merupakan gambaran kemungkinan modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis laundry kiloan (jika ada masukan, dengan senang hati akan ditampung) tapi tentunya ilustrasi diatas bukanlah hal mutlak, bisa bervariasi tergantung pilihan dan kreatifitas Anda sebagai entrepreneur. Semoga tulisan sederhana ini bisa membantu dan memacu semangat teman-teman untuk memulai bisnis ini.. mengingat modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan cukup menjanjikan sebagai tambahan pemasukan.. Semoga sukses!!!

29 Responses to this post.

1.

Posted by Bisnis Plan Laundry Kiloan « Send you to my World on January 5, 2009 at 1:04 am

[...] perhitungan modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis laundry ini, bisa dilihat di postingan Modal memulai bisnis laundry kiloan. Possibly related posts: (automatically generated)Keajaiban Kasih Karunia TuhanHukum Ke-10 [...]

Reply
2.

Posted by RIZKI EKA PUTRA on January 7, 2009 at 6:07 am

TERIMAKASIH ATAS URAIANNYA PAK

Reply
Bisnis Plan Laundry Kiloan

Posted by kartikasari08 in enterpreneur. Tagged: bisnis plan laundry, laundry kiloan, sukses bisnis laundry. 184 Comments

OVERVIEW

Cukup banyak yang tertarik dengan Bisnis Laundry Kiloan saat ini, mungkin bisnis plan untuk bisnis laundry kecil-kecilan ini bisa dijadikan referensi tambahan..

Bisnis laundry merupakan bisnis yang mengandalkan jasa. Sehingga sangat penting untuk berorientasi pada kepuasan pelanggan. Mendapatkan pelanggan yang loyal merupakan suatu keberhasilan bagi bisnis ini .

Perlu untuk di ketahui fundamental dari bisnis ini secara professional. Apa saja jasa yang akan diberikan, siapa saja target customernya, siapa saja yang menjadi pemilik, berapa biaya yang dibutuhkan.

Produk dan jasa :

* Jasa cuci
* Jasa cuci & kering
* Jasa Cuci, kering, & setrika
* Layanan antar jemput

Nilai tambah yang bisa diberikan:

* Menggunakan sabun bermutu baik
* pewangi pakaian tahan lama
* hasil cucian bersih, pemisahan baju putih dan berwarna
* cucian tidak dicampur dengan orang lain
* control terhadap kepemilikan baju yang baik, sehingga tidak ada baju yang hilang
* Perawatan warna baju yang baik
* Discount untuk pelanggan
* Discount untuk 10 kali cuci.

MARKETING PLAN

Perlu untuk dilakukan survey kecil-kecilan terhadap pangsa pasarnya seperti profesi penduduk disekitar lokasi, umur, penghasilan rata-rata, pendidikan, karakteristik konsumen.

Survey bisa dilakukan secara langsung dan juga berdasar data-data sekunder untuk melihat seberapa besar pangsa pasar bisnis ini, dan mencari kemungkinan untuk di kembangkan.

Bisnis ini paling baik berlokasi yang dekat dengan kos-kosan mahasiswa, rumah sewa karyawan/ karyawati, salon, juga perumahan.

Buat juga apa saja yang menjadi competitor untuk bisnis ini misal jasa cuci bulanan, laundry & dry clean. Buatlah list competitor, selanjutnya analisis kelebihan dan kekurangannya. Dari hasil tersebut dapat dijadikan dasar untuk bersaing yang baik.

Selanjutnya perencanaan promosi bisnis agar orang-orang tau ini loh jasa yang bisa kita berikan. Misal dengan membuat leaflet, pamflet, promosi dari mulut ke mulut, spanduk, radio, arisan,. Tetapkan juga nominal budget promosi, seberapa sering dan cara yang paling efektif untuk menunjang bisnis secara konsisten.

PRICING STRATEGY

Perlu juga diamati apakah pangsa pasar yang ada berorientasi pada kualitas produk atau pada harga. Bandingkan pula dengan harga kompetitor.

Penetapan harga yang terlalu rendah belum tentu baik, karena tidak semua orang perduli dengan harga yang murah selain itu keuntungan menjadi sangat tipis. Salah salah malah dibilang murahan. Lebih baik memberikan harga rata-rata dengan kualitas baik.

OPERATIONAL PLAN

Buatlah Prosedur tetap:

* Pencucian pakaian mulai dari takaran sabun, pewangi, pengendalian kepemilikan baju, pembungkusan.
* Pencucian boneka, bedcover dll.
* Kartu Langganan

Susunlah peralatan-peralatan dengan efektif dan seefisien mungkin, untuk menghemat waktu pengerjaan, nyaman dan enak dipandang.

Rincikan kebutuhan peralatan dan bahan penunjang seperti mesin cuci, timbangan, pengering, setrika, listrik yang menunjang, telepon, dan bahan habis pakai lainnya.

Tetapkan kebutuhan minimal bahan habis pakai sebelum memesan kembali ke supplier.

Rekrutlah karyawan yang kompeten serta berikan pelatihan yang memadai. Karyawan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis. Rancanglah system penggajian yang adil dan sesuai dengan beban kerja. Berikan bonus jika omset meningkat, karena hal ini dapat meningkatkan semangat kerja karyawan untuk memberikan yang terbaik.

Carilah supplier terbaik yang dapat diandalkan untuk menunjang kelancaran bisnis, terus menerus melakukan improvement disisi supplier merupakan suatu keuntungan.

BEGINNING FINANCIAL REPORT

Neraca digunakan untuk melihat kondisi kekayaan perusahaan pada tanggal neraca.

Pentingnya membuat neraca awal agar dapat dibandingkan dengan kondisi yang akan datang. Untuk mengetahui perubahan struktur kekayaan perusahaan.

Neraca

Aktiva = Pasiva

AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Utang
Kas xx Utang jangka pendek xx
Bank xx Utang jangka panjang xx
Sediaan Barang xx
Piutang Usaha xx
Total Aktiva Lancar A Total Utang C

Aktiva Tetap Modal
Peralatan xx Modal A xx
Kendaraan xx Modal B xx
Gedung xx
Tanah xx
Total Aktiva Tetap B Total Modal D

Total Aktiva A+B Total Pasiva C+D

Laporan Laba Rugi fungsinya untuk mengetahui besarnya laba/ rugi yang diperoleh dari suatu bisnis, biasanya laporan ini dibuat bulanan.

Format Laporan Laba Rugi :

Pendapatan:



Penjualan kotor

Harga Pokok Penjualan

Penjualan Bersih

Pendapatan lain-lain








xx

(xx)+

xx

xx +

Total Pendapatan


A

Pengeluaran:



* Biaya Gaji
* Biaya sewa
* Tenaga kerja tidak langsung
* ATK
* Maintenance
* Promosi
* Sewa kendaraan
* Sewa tempat
* Telepon
* Perlengkapan
* Asuransi
* Pajak
* Depresiasi
* Cicilan
* Bunga
* Biaya lain-lain








xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx +



Total Pengeluaran


B

Laba/Rugi


A-B






Membuat estimasi laporan laba rugi dalam 1 tahun dapat dijadikan target pencapaian bisnis.

BREAK EVEN POINT

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Rumus nya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty = 10 kg x 30 hari = 300 kg

Harga = 300 kg x Rp 5000 = Rp 1.500.000

Biaya Variabel = Rp 1.000.000

Biaya Tetap = Rp 15.000.000

Estimasi BEP

= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel)

= Rp 15.000.000 / (1.500.000 – Rp 1.000.000)

= 30 bulan atau 2 tahun 4 bulan

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.

Contoh biaya variabel pada bisnis laundry:

* - Sabun
* - Pewangi
* - Tenaga kerja langsung
* - Pembungkusan

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Contoh biaya tetap pada bisnis laundry:

* - Peralatan
* - Tenaga kerja tidak langsung
* - ATK
* - Maintenance
* - Promosi
* - Sewa kendaraan
* - Sewa tempat
* - Telepon
* - Perlengkapan
* - Asuransi
* - Pajak
* - Depresiasi
* - Biaya lain-lain
* - Cicilan
* - Bunga

untuk melihat ilustrasi sederhana perhitungan modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis laundry ini, bisa dilihat di postingan Modal memulai bisnis laundry kiloan.

Possibly related posts: (automatically generated)

* Cara Mengatur Keuangan di Masa Sulit
* Keajaiban Kasih Karunia Tuhan
* Hukum Ke-10 Memba