BLAZER TRENDY DAN DINAMIS

Baju Trendi Perempuan

Senin, 31 Agustus 2009

Selasa, 11/08/2009 16:15 WIB
Hilangkan Noda Membandel Yuk!
Angga Firmanza - detikhot


Jakarta Noda pada pakaian tentunya membuat Anda sangat kesal. Apalagi pakaian yang terkena noda adalah pakaian kesayangan. Mau tahu cara menghilangkan noda pada pakaian? Ini tipsnya!

1. Noda Lilin/Krayon
Letakkan kertas lilin di atas dan di bawah noda lilin/krayon tersebut. Kemudian,
panaskan noda tersebut dengan setrika pada mode sedang (medium).

Jika noda masih ada, taruhlah handuk di atas kertas lilin tersebut dan panaskan
dengan mode terpanas (high) sesuai yang direkomendasikan pada 'washing label'
pakaian. Nodapun akan berpindah ke kertas lilin tersebut.

2. Noda Tinta
Segeralah tempelkan spon lembab atau lap hingga tidak ada lagi tinta yang berpindah. Kemudian keringkan pakaian tersebut dan semprotkan noda dengan hairspray.

Apit noda dari dua arah dengan menggunakan handuk. Tunggu hingga noda terangkat dan cuci pakaian yang terkena noda.

3. Noda Permet Karet
Ada beberapa cara untuk mengangkat noda permen karet dari pakaian Anda. Salah satunya adalah dengan menggosok-gosokkan noda tersebut dengan es batu. Perlahan-lahan noda permen karet akan terangkat.

Jika Anda tidak ingin kedinginan, simpan saja pakaian Anda di dalam freezer dalam beberapa saat.

Cara lain untuk mengangkat noda permen karet adalah dengan menyemprotkan spray WD-40 yang biasa digunakan untuk membersihkan mesin kendaraan bermotor. Tinggalkan sejenak hingga noda permen karet terlepas dari pakaian.

4. Noda Coklat
Pertama-tama, gosok noda coklat tersebut dengan hati-hati. Kemudian bilas noda
dengan air dingin dari belakang hingga noda terangkat sebanyak mungkin.

Perlahan-lahan gosok noda dengan thiner selama lima menit, lalu rendam selama 10 hingga 15 menit di dalam air dingin. Ulangi hingga tidak ada lagi noda coklat yang tertinggal, kemudian cuci pakaian Anda.

(kee/kee)

In Memoriam Mbah Surip, Aktifkan iRing Tak Gendong, ketik MG GENDONG kirim sms ke 808.

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Jumat, 28/08/2009 14:00 WIB
Bercinta Bisa Bikin Umur Lebih Panjang
Angga Firmanza - detikhot


Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, seks merupakan kegiatan yang menyenangkan bila dilakukan dengan pasangan. Ternyata dibalik kenikmatan yang dirasakan ada manfaat yang tidak disangka.

Salah satu manfaatnya adalah seks dapat mengurangi rasa nyeri seperti sakit
kepala. Sebuah penelitian menemukan bahwa peningkatan kadar oksitosin dapat
mengurangi rasa sakit dimana hormon oksitosin tersebut meningkat dan menjadi
alasan terjadinya orgasme seperti yang detikhot kutip dari health24, Jumat
(28/8/2009).

Sebuah survey membuktikan bahwa orang yang sering berhubungan seks lebih merasa nyaman, senang dan belajar untuk mengatasi stres dengan cara yang lebih baik. Selain itu, orang yang berhubungan seks secara teratur mengatakan mereka tidur lebih baik serta segar sepanjang hari.

Dalam berhubungan seks ada banyak sekali kalori yang terbakar. Setiap setengah jamnya, ada sekitar 150 kalori yang terbakar. Wah!

Pada saat Anda mencapai orgasme, hormon DHEA meningkat sebagai respons
terhadap ragsangan seksual dan ejakulasi. Hormon DHEA ini dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh memperbaiki jaringan, meningkatkan kognisi, menjaga
kulit tetap sehat, dan bahkan bekerja sebagai antidepresan.

Dari manfaat tersebut, jika Anda berorgasme dua kali dalam seminggu, maka secara tidak langsung Anda sudah memperpanjang umur.
(kee/kee)

In Memoriam Mbah Surip, Aktifkan iRing Tak Gendong, ketik MG GENDONG kirim sms ke 808.

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Senin, 24 Agustus 2009

- Virgin Group

Author: admin

JANGAN PERNAH MENGABAIKAN PELUANG

richard_branson_jess Richard Branson

“Minat saya pada hidup, datang dari kesiapan diri saya untuk melakukan tugas-tugas yangmustahil dapat dikerjakan dan berusaha mengatasi semua itu”.

Dilahirkan pada 1950 di Blackhead, London, di sekolahnya Branson menonjol dalam atletik tapi menderita disleksia ringan dan kesulitan secara akademis. Sikap cuek terhadap masalah akademisnya berubah ketika ia mengalami cedera lutut yang menghancurkan peluangnya menjadi bintang olahraga. Branson beralih menghabiskan banyak waktu di perpustakaan dan memimpikan berbagai ide bisnis.

Walau skema pertamanya gagal, namun sambil berjuang dengan pelajarannya dia lantas menciptakan majalah “student“ pada tahun 1967. Dia menyelesaikan kuliahnya dan pergi ke London dimana majalahnya itu laris-manis. Branson kemudian menjadi wirausahawan karena harus menghasilkan cukup uang agar “student“ tetap terbit. Dari kantor pusatnya yang berupa kamar kos di London, Branson mendapat gagasan untuk menjual piringan hitam dengan harga diskon lewat pos dan dapat dipesan lewat “student“. Dia menyadari potensi pasar dan menamai usahanya “Virgin Mail Order” karena dirinya yang masih “perawan” dalam hal bisnis. Walaupun sempat dipenjara karena mengeksport piringan hitam tanpa membayar pajak, dakwaannya kemudian dicabut karena dia membuat kesepakatan dengan pihak bea-cukai Inggris. Kemudian Toko Virgin Record menyusul pada tahun 1971, diikuti studio rekaman Virgin dan Virgin Records diluncurkan pada 1973.

Branson mencari selalu kesempatan untuk mengembangkan Virgin, terutama pada area dimana bisnis lain dipandang “terlalu gemuk dan nyaman”. Ciri khas Virgin adalah sebuah pola untuk selalu mencari peluang baru sambil menjaga bisnis yang telah berdiri untuk tetap berjalan. Anggaran-anggaran yang ketat selalu menjadi bagian dari cara Virgin memulai sebuah bisnis. “ Hal yang paling penting kritis dalam setiap bisnis adalah kita semua harus member nilai tambah bagi konsumen sehingga usaha ini akan memperkuat usaha – usaha kita sebelumnya”. Kata branson dalam autobiografinya “losing my virginity”

Branson tidak pernah dapat melewatkan peluang. Ketika seorang pengacara asal Amerika mendatanginya dengan usulan membuat maskapai penerbangan, mata branson pun menyala – nyala. Keputusannya mendirikan virgin airlines merupakan keputusan bisnisnya yang paling beresiko, sekaligus paling menguntungkan.

Anggaran – anggaran ketat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari virgin. Kekikirans seringkali dipaksakan karena keharusan untuk bertahan hidup. Branson mengatakan bahwa satu – satunya kemewahan yang dia miliki adalah membawa teman – temannya belibur, kadang sampai 200 orang dalam sekali kesempatan.

Branson terkenal bekerja dari ranjang gantungnya atau kursi santainya yang besar dan jarang sekali di meja kerja. Dia selalu mencatat dalam buku harian kecilnya yang bersampul hitam, atau pada punggung tangannya. Jarang membawa uang tunai, punya reputasi buruk seing meminjam telepon genggam orang lain (ni orang punya perusahaan Telekomunikasi tapi masih pinjem HP) dan tidak suka bekerja dengan computer. Dia biasanya bekerja dari rumah yang tergantung waktunya. Bisa berarti kepulauan necker, Majorca arau afrika selatan, London atau Oxfordshire. “Saya tidak menganggap pekerjaan sebagai pekerjaan dan bermain sebagai bermain. Semua itu adalah kehidupan”.

Branson diberikan gelar ksatria pada tahun 2000, tahun yang sama ketika meluncurkan Virgin Mobile. Sector telekomunikasi telah menjadi menjadi sumber penghasilan utamanya dimana branson menjual 50% sahamnya pada Virgin Mobile di As senilai 7 miliar Dollar AS pada April 2006. Dana hasil penjualan akan digunakan untuk usaha penerbangan baru di AAS dan India.

Ada juga rencana untuk mendirikan layanan jet pribadi. Saat ini virgin memperkerjakan lebihdari 50.000 karyawan di 15 negara, Turnover / perputaran uang perusahaan ini mencapai 8 Miliar dollar per tahun. Dan kekayaan pribadinya berkisar 3,8 Miliar dollar.

Branson melakukan kesepakatan bisnisnya dari 3 benua dari ranjang gantungnya di pulau pribadinya di karibia (ni orang punya pulau pula).


- Produk Laundry

Author: admin

laundry Chemicals Indonesia


A. POWDERED DETERGENT

ACTIVE INGREDIENTS:

- Grade A : 20% carbonic acid, 100% solven soluble, 50% builder, 10% bentonite

- Grade B : 15% carbonic acid, 70% solven soluble, 35% builder, 5% bentonite

- Grade C : 10% carbonic acid, 50% solven soluble, 20 % builder

B. OXYGEN BLEACH/BRIGHT DETERGENT

ACTIVE INGREDIENTS:

- 60% Percarbonate, 40% builder (Brightner, Bicarbonate, Baking Soda,etc), 100% solven soluble

C. LIQUID DETERGENT

ACTIVE INGREDIENTS:

- Grade A: 100% Solven Soluble, 25% Carbonic Acid, 5% Surfactant

- Grade B: 100% Solven Soluble, 15% Carbonic Acid, 5% Surfactant

- Grade C: 100% Solven Soluble, 7% Carbonic Acid, 5% Surfactant

D. IRONER OIL Fragrances ( PELICIN/TRIKA + Pewangi )

ACTIVE INGREDIENTS:

- Grade A: 20% softly oil, 30% Fragrances

- Grade B: 20% softly oil, 15% Fragrances

- Grade C 10% softly oil, 15% Fragrances

E. FABRIC SOFTENER/Low Fragrance (Pelembut + Pewangi)

- Grade A: Viscosity 50.000-100.000, 15% Fragrance

- Grade B: Viscosity 25.000- 35.000, 15% Fragrance

- Grade C: Viscosity 10.000-15.000, 15% Fragrance

F. LAUNDRY FRAGRANCES/ PARFUM LAUNDRY

- 80% Fragrance

  1. Emulsifier
  2. Alkalite
  3. Sour
  4. Laundry Fragrances (Pewangi Laundry)
  5. Starchener (upcoming)
  6. Oxy booster (penghilang noda darah)Sangat efektif untuk menghilangkan noda darah pada pakaian, dan dapat berfungsi sebagai pemutih pada pakaian berwarna

tips londry

- Rahasia Bisnis Laundry

Author: admin

Rahasia Bisnis Laundry

- Penggunaan Detergent KHUSUS Laundry

- Proses Spotting sebelum melakukan pencucian

- Pengeringan yang sempurna, pastikan 100%

- Pelipatan rapih dan penggunaan chemicals khusus ( starchener ) membuat pakaian seperti baru, dan perfume Laundry membuat aroma pakaian berbeda dengan cuci biasa.

Kami ajak partisipasi para customer kami dan para pemakai produk kami terutama para pelaku bisnis laundry di Tanah Air untuk berpartisipasi menambah komentar pada page ini


- Usaha Laundry

- Usaha Laundry

Author: admin

laundry Chemicals Indonesia

Pengetahuan Dasar Tentang Laundry

Pengetahuan Dasar Usaha Laundry

Pengetahuan laundry secara umum dan dasar dasar serta prinsip di Laundry.

Tentang Laundry & Segmentasi
Dengan perkembangan model busana dan aneka pernak perniknya. Misalkan, kain berkombinasi dengan bordiran, mute, payet rumbai rumbai kaca, bulu, logam dan masih banyak lagi. Sebagai kelengkapan rumah tanggapun semakin beragam seperti, bed cover, duved cover, berbagai jenis dan model handuk, dll. Dengan perkembangan kain serta modelnya maka pencucian dan perawatanya menjadi sulit, disinilah jasa laundry mulai diperlukan.
Laundry pun bukan sekedar tempat mencuci melainkan sebagai tempat perawatan pakaian agar lebih bersih dan awet, dan factor serba instant serta praktis menjadi trend bagi masyarakat saat ini.
Begitu pentingnya keberadaan laundry saat ini maka bisnis ini begitu berkembang pesat. Kalau jaman dulu jasa laundry masih dikelola oleh kebanyakan dihotel hotel tapi saat ini baik kalangan bermodal atau masyarakat umum mulai memanfaatkan jasa laundry.

Prosedur Laundry
Mengerjakan segala sesuatu harus melalui tahapan-tahapan yang benar. Tidak bisa tahap akhir dikerjakan di awal pekerjaan. Begitupun sebaliknya. Dalam hal laundry tahapan itu menjadi prosedur baku yang harus dilewati. Ada delapan langkah laundry yang wajib ditaati. Misalnya saja tahap pengambilan bahan yang akan dicuci, pemisahan, tahap pencucian, tahap pengeringan, atau tahap pressing.

Difinisi Kotoran di Laundry
Kotoran (Dirt) adalah benda yang tidak diharapkan pada textile atau permukaan lainya. Kotoran ini biasanya terdiri dari gabungan beberapa komponen, tergantung dari jenis dan pemakaian dari kain tsb, misalnya…

Tentang Dryclean
Dry cleaning adalah proses mencuci dengan menggunakan solven, bukan air.

8 Langkah Meningkatkan Produksi
Operasional laundry tidak hanya menghasilkan cucian bersih, harum serta lipatan yang rapi. Tetapi juga harus menjaga keuntungan dengan cara mengontrol biaya operasional dan produksi cucian yang maksimal.

Tentang Laundry & Segmentasi
Tekstil digunakan untuk Umum/Komersil, Industri, Rumah Sakit dan Organisasi Kelembagaan lainya. Proses pencucian untuk menghilangkan berbagai jenis kotoran dan noda serta proses sanitasi ditextile yang selanjutnya disebut dengan jasa “LAUNDRY”. Tidak hanya itu laundry juga termasuk proses perbaikan dan pemeliharaan terhadap warna dan corak textile agar keawetan bisa dicapai secara maksimal.

Cakupan operasional laundry di industri dan komersil yang cukup luas, jasa ini bisa dinikmati oleh pengguna secara langsung (karyawan) dari berbagai instansi seperti pabrik-pabik, catering, kalangan entertainment, Rumah Sakit, pelayanan kesehatan, dll. Khususnya disegmen rumah sakit atau pelayanan medik lainya penanganan cucian seperti sprei, handuk, selimut, pakaian bedah dan bayi serta linen yang berpotensi terkontaminasi cukup beresiko tinggi. Sementara disegmen non rumah sakit biasanya resiko pencemaran tidak teridentifikasi. Seperti contoh; cucian dari hotel atau penginapan lainya seperti handuk dan sprei tidak digolongkan sebagai “Infection Control”. Sementara di Rumah Sakit semua items mendapatkan perhatian dan penangganan khusus dalam hal keselamatan kerja dari bahaya infeksi dan penularan dari cucian kotor.

Karena resiko dan bahaya dalam proses pencucian maka masing masing segmen dilaundry perlu mempunyai prosedure dasar dan baku serta peralatan penunjang lainya yang selanjutnya bisa dipakai sebagai landasan yang harus dijalankan secara benar dan pengawasan yang ketat dimasing masing segmen serta area.

Industri Laundry dapat dibagi menjadi Enam segmen utama, Komersial, Industri, Rumah Sakit, kelembagaan dan on-premises. Suatu segmen [yang] tambahan industri yang [dicakup/tutup] oleh Standard ini meliputi penatu yang diaktifkan dengan koin [itu]. Ini berbagai segmen penatu industri mungkin (adalah) dengan luas diuraikan sebagai berikut:

1. KOMERSIAL
Laundry komersial beroperasi sektor swasta dengan menanganin cucian seperti:
• Hotels/Motels.
• Rumah Makan.
• Pengiriman dan pengangkutan.
• Domestik Atau Umum.
• Panti Jompo / Rumah Sakit / Klinik.
Produk yang dilayani meliputi:
Sprei dan sarung bantal, alas kasur (Bed Pad), Handuk, Selimut, rolling towel (handuk untuk lap), taplak meja dan napkin serta Pakaian pribadi.

2. INDUSTRIAL
Laundry industrial beroperasi sektor swasta dan tekstil yang menangani cucian seperti:
• Pabrik-Pabrik dan sumber industri lain.
• Kantor, Supermarket, Toko eceran.
• Pusat pelayanan.

Produk yang dilayani meliputi:
• Pakaian pelindung, E.G. Baju kerja, Celemek, Seragam, Sarung tangan.
• Barang Keselamatan Leather/plastic yang mencakup sarung tangan, helm, debu mengendalikan keset, debu mengendalikan kain pel dan kain.
• Kain Tetesan pelukis.
• Lapisan tempat duduk [Kereta/Mobil]
• Kain lap/kain untuk pengepelan lantai.
Laundry komersial juga biasanya melayani “DRY CLEANING”

3. RUMAH SAKIT
Laundry Rumah sakit beroperasi / melayani cucian yang meliputi:
• Hospitals-Private, Publik dan memperluas fasilitas kepedulian.
• Klinik.
• Jasa mengenai gigi.
• Jasa Perawatan anak
• Panti Jompo.
• Institusi Kesehatan Mental.
• Pusat Pelayanan kesehatan umum.
Produk yang diproses biasanya meliputi berbagai material yang mencakup:
• Linen Bangsal umum.
• Seragam operasi.
• Kebutuhan Rumah sakit yang khusus.
• Organisir seragam.
• Pakaian pasien.
• Pakaian pasien pribadi.
4. KELEMBAGAAN
Penatu kelembagaan beroperasi area seperti institusi sistem, tahanan rumah dan institusi kesehatan mental. Produk yang dilayani boleh meliputi materi itu terdapat di ‘ komersil’ dan’ rumah sakit’

5. ON-PREMISES (Instansi Pribadi)
On-Premises laundry yang biasanya beroperasi hotel/motel tersendiri, Industri, Rumah merawat / menyusu, dan rumah sakit pribadi dan industri pabrik. Laundry ini menyediakan suatu [jasa / layanan] untuk penggunaan internal mereka sendiri.

6. LAUNDRY KOIN
Laundry diaktifkan dengan koin adalah berbeda dengan segmen diatas, katagori ini biasanya dijalankan oleh perorangan atau instansi kecil seperti apartemen, rumah susun, mall mall.

LAUNDRY DETERGENT (by WIKIPEDIA)

Laundry detergent, or washing powder, is a substance which is a type of detergent (cleaning agent) that is added when one is washing laundry to aid in getting the laundry cleaner. Laundry detergent has traditionally been a powdered or granular solid, but the use of liquid laundry detergents has gradually increased over the years, and the popularity of liquid detergent now rivals that of solid detergent. Some brands also manufacture laundry soap in tablets and dissolvable packets, so as to eliminate the need to measure soap for each load of laundry. In some countries where washing clothes by hand is more popular, detergent bars are more popular. Recently, environmentally friendly detergents have experienced a surge in popularity.

brosur-greenz-jpg http://www.deterjenindonesia.com

- Prosedur Laundry

9 Apr

- Prosedur Laundry

Author: admin

laundry Chemicals Indonesia

Prosedur Laundry

Prosedur Laundry Yang Benar

A. PENYORTIRAN / PEMISAHAN PAKAIAN,KAIN (LINEN) KOTOR

Linen disortir dengan tiga katagori umum:

1. Tingkat Kotoran ( Jenis)
Linen dengan tingkat kotoran yang tinggi harus dipisahkan karena memerlukan proses khusus yang panjang agar mendapatkan hasil yang optimal. Linen dengan kotoran ringan dan sedang hanya diproses dengan formula singkat
Sebagai contoh umumnya dihotel bed sheet dianggap kotoran ringan sementara pillow cases dan towel masuk katagori kotoran sedang.
Tanpa penyortiran yang baik (berdasarkan kotoran) persiapan formula pencucian akan tidak beraturan, dengan kata lain cucian dengan tingkat kotoran ringan atau sedang akan tercuci memakai formula cucian kotoran berat. Hal ini akan sangat merugikan biaya laundry secara keseluruhan dan cepat merusak kain.

2. Jenis Kain ( Serat dan warna)
Penyortiran berdasarkan jenis kain penting karena ada beberapa jenis kain yang sensitif, umumnya wool dan silk. Pencucian dengan detergen rendah dan suhu rendah akan membantu jenis kain ini awet. Dan tingkat air yang tinggi selama pencucian juga mampu menhindarkan kerusakan kain jenis ini.
Tenunan: jenis kain tenun memerlukan tingkat air yang tinggi untuk menghindari kerusakan kain jenis ini. Non alkali dan detergent yang rendah juga suhu rendah juga direkomendasikan untuk jenis ini.
Warna: Linen yang berwarna sebaiknya dipisahkan untuk menghindari kelunturan. Kecuali Linen untuk restauran karena menggunakan pemutih untuk menghilangkan noda. Sementara linen dengan multicolor (bercorak) harus dicuci dengan detergen dan suhu rendah.

3. Proses (Sesuai alat yang digunakan)

Untuk efisiensi penyortiran berdasarkan pengeringan perlu dilakukan, seperti contoh umumnya towel / handuk dikeringkan dengan drying tumbler sedangakan bed sheet dan pillow cases serta table linen (napkin & table cloth) dikeringkan dengan pressing / flatwork ironer. Berdasarkan itu semua pengelompokan harus dilakukan sehingga mendapatkan hasil yang optimal dengan tingkat efisien yang tinggi. Begitupun untuk uniform / seragam.

B. PENCUCIAN
Laundry komersil umumnya memiliki mesin berkapasitas besar dengan beragam jenis program, tetapi pada dasarnya cara kerja mesin sama yang mengacu pada tahapan proses pencucian. Tahapan tahapan tersebut antara lain:

1. Flush (Pembasahan)
Satu atau lebih pembasahan diperlukan untuk menghilangkan kotoran yang larut pada air dan membantu penyerapan chemical secara cepat keserat benang pada saat proses penyabunan berlangsung. Pembasahan umumnya memakai level air tinggi dengan kisaran waktu 2-3 menit.
Fungsi lain dari pembasahan adalah menyesuaikan suhu sebelum proses penyabunan yang umumnya memakai suhu tinggi.

2. Washing (Penyabunan)
Tahap inl adalah tahap pencucian yang sebenarnya, tahap ini umumnya memakai deterjen powder(bubuk)/liquid (cair) dengan suhu tinggi dan berkisar 8 – 15 menit.

3. Carryover Suds atau bisa disebut juga sebagai pembilasan awal
Step ini biasanya digunakan untuk menurunkan suhu dan kadar detergent sebelum memasuki proses penghilangan noda. Umumnya menggunakan level air tinggi dan 2-5 menit.

4. Bleaching
Proses ini untuk menghilangkan noda, umumnya menggunakan chemical bersifat chlorine ( alkalite, detergent oxy bleach ) dengan suhu antara 60 – 65 C dengan waktu 8 – 10 menit.Untuk noda karat campurkan sour, untuk noda berminyak/oli campurkan emulsifier

5. Rinse (Pembilasan) – dua atau tiga kali
Tahapan ini untuk mengurangi kadar chemical dan menurunkan suhu, 2-3 menit dengan level air yang tinggi.

6. Soft (Final Rinse)
Langkah ini adalah untuk perawatan linen dengan cara mendapatkan kadar pH yang sesuai dengan kulit manusia dan ditambahkan Softener untuk penampilan dan rasa nyaman terhadap linen. Umumnya memakai air hangat atau dingin dengan level air menegah dan 3-5 menit.

7. Extract (Pemerasan)
Tahap ini untuk mengurangi kadar air dilinen sebelum keproses pengeringan. Umumnya membutuhkan waktu antara 2 - 12 menit tergantung jenis dan ketebalan kain.

Ada beberapa langkah tambahan sekalipun jarang dipakai seperti:

1. Break (prewash)
Pre wash (pencucian awal digunakan untuk cucian dengan tingkat kotoran lebih berat yang cenderung berminyak. Tahap ini biasanya menggunakan suhu hangat 50 – 55C dengan memakai alkalite, emulsifier dan deterjen dicampurkan (disarankan deterjen oxy bleach). Waktu yang biasa digunakan adalah 6 – 8 menit.

2. Intermediate Extract
Digunakan untuk mempercepat penurunan kadar chemical sehingga tidak membutuhkan pembilasan terlalu banyak. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai suhu, jangan sampai ini membuat pengerutan dikain karena penurunan suhu terlalu cepat.

3. Starch/Sizing (Pengkanjian) tidak perlu jika menggunakan pelicin pada saat setrika/pelipatan
Langkah ini adalah untuk menambahkan suatu Starchener untuk membantu mengeraskan kain agar mudah dibentuk dan licin sehinggan memudahkan dalam penyetrikaan. Umumnya tahap ini memnggunakan level air yang lebih rendah, dengan suhu memengah.
Kain yang biasa dikanji adalah napkin, table cloth dan uniform.

C. DRYING (Pengeringan)
Setelah linen dicuci lalu menuju ketahap berikutnya adalah pengeringan. Semua linen yang keluar dari proses pencucian harus dikeringkan sesuai dengan masing masing jenis pengeringan; tumbling, ironing dan pressing.
Tumbler: diperuntukkan lebih untuk mengeringkan towel / handuk. Alat ini beragam jenis dan kapasitasnya. Sumber pemanasnyapun beragam dari uap panas (steam) gas (api) atau listik heater. Bagian terpenting adalah filternya harus terjaga dari kotoran “lint” atau debu agar proses pemanasanya tetap optimal.
Tumbler yang menggunakan sumber panas dari api (LPG) harus lebih waspada karena resiko lebih besar, jika api tidak terjaga bahkan membuat linen abu abu.

D. FOLDING (Pelipatan linen bersih)

Setelah proses pengeringan maka dilanjut proses pelipatan, umumnya laundry kecil dilakukan secara manual.Dengan menyemprotkan Pelicin (mengandung pewangi).
Mesin pelipat otomatis juga trsedia untuk sprei dan handuk baik sekala kecil sampai besar. Keuntungnya adalah mampu mengurangi tenaga kerja sehinggan menekan biaya operasional.
Sementara pelipatan secara manual biasanya mendapatkan kualitas lipatan lebih baik dan mampu menyeleksi hasil cucian yang lebih baik karena secara detail noda yang masih tertinggal bisa segera dipisahkan.

E. STORING (Penyimpanan)

Setelah linen semua terlipat, sebelum sebagian disimpan digudang dan sebagian dipakai langsung, bisa dengan menyemprotkan Parfum Khusus Laundry untuk menjaga keharuman pakaian.Evaluasi hasil cucian bisa dilakukan ditahapan ini, tetapi perlu hati hati karena penataan sinar lampu diruangan penyimpanan terkadang kurang bagus sehingga hasil cucian terlihat kurang bagus.
Gudang penyimpanan sebaiknya jangan tercampur dengan linen kotor karena bisa cross kontaminasi, dengan membersihkan secara rutin digudang penyimpanan dan memperhatikan sirkulasi udara sangatlah membantu untuk memdapatkan hasil yang maksimal.

F. PENGGUNAAN LINEN BERSIH

Penggunaan linen bersih sebaiknya terhindar dari penyalagunaan. Bed sheet untuk ditempat tidur, handuk juga ditempatkan dengan benar, table linen juga digunakan direstaurant dll.
Penyalagunaan linen hanya akan menimbulkan berkurangnya stok sehingga biaya akan bertambah banyak.
Dengan program pelatihan untuk penanganan linen yang benar bisa membantu mengurangi masalah penyalahgunaan linen.

" Laut "

pembuatan detergen laundry

Kamis, 06 Agustus 2009